Mindset merupakan asumsi-asumsi yang dianut seseorang, yang seringkali tidak lagi cocok dengan kebutuhan yang baru. Menurut Rhenald Kasali, ada dua jenis mindset yang perlu Anda kenali dan pahami, yaitu growth mindset dan fixed mindset.
Orang-orang dengan pola pikir growth mindset digambarkan memiliki daya juang tinggi serta dididik untuk terbiasa menghadapi kesulitan dalam upaya meraih kemenangan. Mereka merupakan penerobos, penantang hambatan dan kesulitan. Kemampuan beradaptasi mereka juga tinggi. Mereka selalu menganggap dirinya adalah orang bodoh sehingga perlu terus belajar dan berkembang.
Sementara fixed mindset merupakan asumsi yang dimiliki para generasi manja yang mengarah pada generasi strawberry. Mereka akan terlihat bagus dari luar namun rapuh tak berdaya didalam. Mereka cenderung mementingkan ijazah serta gelar dibandingkan kapabilitas yang sebenarnya.
Mereka yang berada dalam golongan fixed mindset sangat perlu untuk diubah menjadi orang-orang dengan growth mindset. Hal itu karena orang-orang yang menghambat perubahan bukanlah orang yang kurang pandai, namun orang-orang yang terkurung oleh cara berpikir lama yang belum tentu benar.
Perlu diingat juga bahwa anak yang memiliki kecerdasan biasa saja bisa meraih banyak kesuksesan karena cognitive flexibility-nya bagus. Cognitive flexibility adalah keterampilan memadukan pengalaman-pengalaman baru dengan pengalaman yang sudah pernah ada hingga dapat dipergunakan dalam situasi yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Terakhir, jadikanlah anak-anak muda sebagai driver bukan penumpang. Dengan driver mentality (kesadaran yang dibentuk dari pengalaman serta pendidikan) dorong mereka sebagai pelaku perubahan, bukan sekedar pengikut perubahan.
“Hadiah terpenting dan terindah dari orang tua untuk anak-anaknya adalah tantangan”
Carol Dweck