Topi hijau menandakan kreativitas serta gagasan baru.
Aneka gagasan yang bermunculan diasumsikan sebagai warna hijau yang berarti rumput, tumbuh-tumbuhan, dan dedaunan yang subur.
Demikian juga kreativitas dan gagasan yang diharapkan selalu tumbuh.
Sebenarnya topi hijau tidak bisa membuat seseorang menjadi kreatif dengan sendirinya. Topi hijau mengusung nilai bahwa setiap orang diberikan waktu khusus untuk melakukan upaya kreatif.
Melalui topi hijau, berbagai gagasan diubah dan disempurnakan.
Berbagai pilihan dan alternatif disampaikan melalui topi hijau, sehingga diharapkan akan muncul ide-ide baru, baik dari kreativitas yang “disengaja” maupun “tanpa persiapan.”
Aneka gagasan lama dan baru, berhubungan dengan topi hijau. Pemikiran topi hijau berhubungan dengan perubahan, sebuah upaya yang terfokus dan disengaja dengan pengaturan ini.
Formalitas dari topi hijau membuat pemikir kreatif menjadi bagian penting dari sebuah proses pengambilan keputusan.
Dalam pemikiran topi hijau, pemikir berusaha bergerak maju dari sebuah gagasan atau ide untuk mendapat sebuah gagasan atau ide baru yang lebih baik. Maka idiom pergerakan akan menggantikan idiom penilaian pada topi hijau.
Kadang dibutuhkan suatu hal untuk bisa membuat kita keluar dari pola pemikiran lama. Maka wajar jika provokasi dianggap merupakan bagian penting dari pemikiran topi hijau.
Banyak cara bisa dilakukan untuk membuat provokasi, salah satu yang direkomendasikan adalah metode kata acak.
Teknik tersebut akan dapat menghasilkan konsep dan persepsi baru.
“Tanpa kreativitas tidak akan ada kemajuan dan kita selamanya hanya akan mengulangi pola yang sama”
Edward de Bono