Warna merah pada topi merupakan perlambang dari pandangan emosional seperti kemarahan/rasa jengkel, murka serta emosi.
Pemikiran dasar topi merah adalah perihal emosi, perasaan, serta aspek tidak rasional dari pemikiran.
Topi merah memberikan Anda sebuah kesempatan unik dan spesial untuk dapat menyampaikan perasaan, emosi dan intuisi sebagaimana adanya. Topi merah memberikan kondisi di mana perasaan patut diperhatikan.
Penggunaan topi merah dilakukan secara personal. Setiap peserta rapat secara bergantian mengungkapkan perasaan mengenai persoalan yang sedang didiskusikan.
Perasaan dapat diarahkan kepada pelaksanaan rapat itu sendiri, tak hanya pada topik yang sedang dibahas dalam rapat. Dengan menggunakan topi ini, seorang pemikir dapat menggali perasaan orang lain dengan menanyakan pandangannya.
Pikiran bisa mengubah emosi seseorang karena merupakan bagian dari metode berpikir atau masalah yang dipikirkan.
Saat Anda memandang suatu hal secara berbeda, emosi juga akan berubah bersamaan dengan persepsi yang berubah.
Menolak godaan untuk membenarkan emosi yang diutarakan, merupakan hal tersulit dalam pemakaian topi merah.
Topi merah lebih menyerupai cermin yang memantulkan emosi-emosi dalam segala kompleksitasnya.
“Penelitian membuktikan bahwa 90% kesalahan berpikir disebabkan karena kesalahan persepsi. Jika Anda bisa mengubah persepsi Anda, maka emosi pun akan berubah dan bisa mengarah pada ide-ide baru”
Edward De Bono