Penyakit jantung atau jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang menyerang 550.000 orang setiap tahunnya di Amerika Serikat dan 20.000 – 40.000 dari 1 juta orang di Eropa. Di Indonesia, ada sekitar 2 juta orang lebih yang didiagnosis menderita jantung pada tahun 2014 saja.
Penyebab utama penyakit jantung adalah adanya penyempitan pada arteri koronaria karena proses aterosklerosis atau spasme atau gabungan dari keduanya.Manifestasi klinis penyakit jantung klasik adalah angina pektoris yaitu gejala sakit dada ketika sedang beraktivitas.
Serangan jantung memang terjadi secara mendadak. Namun, untuk mengetahui Anda menderita penyakit jantung atau tidak ada beberapa gejala yang dapat Anda kenali. Gejalanya adalah sebagai berikut:
Sementara itu, faktor risiko penyakit jantung terdiri dari dua hal yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti umur,jenis kelamin,riwayat keluarga dan ras.
Sementara itu, faktor yang dapat dimodifikasi seperti kebiasaan merokok, hipertensi, dislipidemia, diabetes, obesitas, stres, diet lemak dan kurang bergerak. Selain itu, juga ada faktor risiko baru seperti inflamasi,fibrinogen,homosistein dan stres oksidatif.
Untuk mendiagnosis penyakit jantung ada beberapa hal yang dilakukan oleh dokter dan tim media. Langkah pertama dimulai dengan anamnesis. Setelah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium, foto dada dan pemeriksaan jantung non-invasif. Langkah terakhir adalah melakukan pemeriksaan invasif untuk menentukan anatomi koroner.