Penyebab kematian terbanyak di Indonesia adalah stroke. Indonesia merupakan negara yang memiliki penderita stroke terbanyak di Asia. Sedangkan di dunia, Indonesia menjadi negara keempat dengan jumlah penderita stroke terbanyak.
Stroke merupakan sebuah gangguan fungsional pada otak yang terjadi secara mendadak karena adanya gangguan pada sistem peredaran darah pada otak. Stroke pun dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan hemoragik.
Ada beberapa tanda yang mengindikasikan seseorang terkena serangan stroke. Anda dapat memperhatikannya mulai dari wajah, lengan, cara bicara dan waktunya. Seseorang yang terkena stroke wajahnya merot satu sisi ketika ia tersenyum. Selanjutnya, jika ia mengangkat kedua lengannya, separuh badannya terlihat lemah.
Orang yang terkena stroke juga mengalami gangguan dalam berbicara. Ia cenderung berbicara pelo. Terakhir, Anda dapat mencatat waktu terjadinya serangan awal dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat yang memiliki unit stroke dan CT scan-nya .
Penyakit stroke dapat didiagnosis melalui penemuan klinis dan pemeriksaan lanjutan melalui laboratorium. Untuk penyakit stroke non hemoragik, penemuan klinis dapat diidentifikasi melalui adanya keluhan defisit neurologik yang mendadak dan faktor risiko seperti hipertensi, kelainan jantung dan kelainan pembuluh darah.
Sedangkan untuk stroke hemoragik, proses diagonosis dapat dilakukan melalui adanya pendarahan intraserebral,subaarachnoid dan subdural. Pemeriksaan tambahan juga dapat dilakukan dengan menggunakan CT scan dan alat bantuan lainnya.
Faktor risiko stroke juga terdapat dua macam yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi,diabates,jantung, obesitas, alkohol dan serangan Transient Ischemik (TIA). Sementara itu, faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras dan hereditas.