Indonesia dapat belajar dari cara Finlandia meningkatkan kualitas pendidikan. Pertama, anggaran pendidikan di Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa, meski masih kalah dengan beberapa negara lainnya.
Kedua, sistem pendidikan di Finlandia tidak menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara atau membombardir siswa dengan berbagai tes.
Ketiga, jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru melihat bahwa ujian dan tes itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak tes membuat kita cenderung mengajar siswa untuk sekedar lolos ujian.
Keempat, pada usia 18 tahun siswa mengambil tes untuk mengetahui kualifikasi mereka apakah dapat masuk perguruan tinggi atau tidak. Faktanya, dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Kelima, kualitas guru sangat diprioritaskan. Profesi guru di Finlandia adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis.
Keenam, guru bebas untuk menggunakan metode pembelajaran apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri.
Ketujuh, guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Jika guru mengatakan “kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu, maka ini akan menghambat mereka dalam belajar.
Kedelapan, guru dituntut untuk benar-benar mengembangkan kompetensi yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi.
Kesembilan, siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Ini membantu siswa belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri.
Kesepuluh, dalam proses pembelajaran, siswa didorong untuk bekerja secara independent dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Guru tidak mengajar dengan metode ceramah. Suasana kelas sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.