Bayangkan di depan mata Anda terdapat dua lukisan yang sama persis. Kemudian Anda bertanya-tanya apakah yang membedakan keduanya. Anda bertanya kepada seorang kurator museum dan ternyata yang membedakannya adalah usia dan keaslian.
Lukisan yang satu dibuat pada abab ke-17 dan satunya lagi dibuat minggu lalu oleh mahasiswa seni. walaupun secara sekilas lukisan yang palsu terlihat lebih bagus, Anda akan tetap menghargai lukisan yang Asli.
Dari kisah lukisan di atas, bisa Anda bayangkan bagaimana jika kurator tersebut tidak bercerita, pasti Anda akan tertipu dengan lukisan yang palsu karena terlihat lebih bagus dan menarik. Hal ini menunjukan kepada Anda akan pentingnya cerita di balik suatu karya.
Joshua Glenn dan Rob Walker dalam bukunya, Significant Object, mengatakan bahwa cerita mampu mendorong nilai emosional seseorang hingga efek subjektif dari hal-hal yang sebenarnya obektif.
Hal tersebut pernah dicoba pada penelitian menjual barang di eBay. Barang yang seharusnya dijual seharga $128,74, dengan rekayasa cerita di dalamnya berhasil terjual dengan harga $3.612,51.
Stuktur dalam bercerita banyak sekali macamnya. Menurut Aristoteles, cerita terbagi menjadi awal, tengah, dan akhir. Adapun pitch yang bagus dalam menyampaikan yang terdiri dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dalam bercerita, Anda juga harus berempati dengan para pendengar Anda. Siaplah ditatap bingung, siaplah ditanya lebih lanjut, dan jawablah dengan sopan dan sabar.
Anda juga jangan sampai menjelaskan kata sifat yang berlebihan dalam bercerita, terkhusus hal-hal terkait diri Anda seperti pada biodata. Jika Anda seorang fotografer tulis saja seperti itu, tidak perlu ditambah kata ‘berbakat’, ‘potensial’, ataupun ‘hebat’.
Dalam aktivitas berbagi, Anda juga bisa berbagi ilmu yang Anda miliki. Seperti Aaron Franklin yang membagikan pengetahuan dan ilmunya terkait barbekyu melalui channel YouTube. Ia membagikan prosesnya secara detail, dan ternyata apa yang dilakukannya itu malah membuat Franklin lebih terkenal dan sukses, bukan merugikannya.
Jangan takut mengajari orang lain ilmu yang Anda miliki karena mengajar tidak mengurangi keahlian Anda sama sekali, justru menambahnya. Ketika Anda mengajarkan cara kerja Anda, ternyata juga dapat membuat orang yang Anda ajarkan lebih tertarik dengan karya-karya yang Anda buat.
“Kreativitas bukanlah bakat, melainkan suatu cara kerja.”
John Cleese