Fenomena-fenomena astronomis seyogyanya membimbing kita ke arah penyucian jiwa dan menyadari kenisbian manusia.
Pelangi dan cahaya matahari memberikan kita sebuah paradigma berpikir tentang arti persatuan yang hakiki.
Kalbu sebagai detektor yang berfungsi membimbing manusia agar dapat menentukan mana yang baik dan buruk. Kalbu yang kotor akan menjadikan manusia “buta” terhadap kebenaran ayat-ayat-Nya.
Teori bumi bulat memiliki landasan ilmiah yang kuat, yang bisa dibuktikan melalui ayat-ayat kauniyah (fakta di alam semesta)
Thawaf merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT.
Jasmani manusia hakekatnya senantiasa berthawaf bersama-sama dengan binatang, tumbuhan, bumi dan juga akam semesta. Masalahnya, apakah jiwa kita juga sudah melakukannya?