Ketika membahas mengenai filosofi pembelajaran kreatif tentu tidak lepas dari substansi dari pembelajaran itu, yakni suatu kegiatan pengkondisian anak-anak untuk belajar.
Dalam upaya pengkondisian, seorang guru bisa melakukan kegiatan seperti mengamati, menanyakan, mengujicoba, menciptakan, menemukan, menilai, dan mengapresiasi.
Banyak hal yang bisa dilakukan seorang guru, dan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran saja. Karena ada filosofi lingkungan yang kuat di sini, yakni belajar anak sangat dipengaruhi oleh desain lingkungan anak-anak.
Pengkondisian lingkungan belajar menjadi tugas penting dari seorang guru, agar anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan. Seorang guru harus peka dengan objek-objek yang terdapat di lingkungan anak-anak, seperti benda-benda, suara-suara, ataupun sentuhan-sentuhan yang menjadi pusat dan fokus perhatian mereka.
Seperti saat guru ingin menanamkan budaya membaca pada anak-anak. Maka seorang guru bisa melakukan pengkondisian setiap pagi di sekolah selama kurang lebih 15 menit agar mereka tergerak untuk membaca.
Terkadang dalam prosesnya, guru akan menemukan keisengan dan bahkan kegaduahan dari beberapa anak yang malas untuk membaca. Namun, perhatikan pada anak yang fokus membaca tanpa peduli lingkungan sekitar, mereka sibuk membaca, dan asik dengan bacaannya.
Tentu hal ini, bisa berdampak pada anak yang malas membaca tersebut, perlahan seiring dengan waktu akan mengikuti anak yang rajin membaca. Bahkan ketika tidak ada guru yang mendampingi, aktivitas membaca akan tetap berjalan di pagi hari.
Inilah makna yang harus dipahami oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, yakni dalam proses pengkondisian anak-anak untuk belajar, sesungguhnya telah terjadi kegiatan belajar, bahkan di saat guru diam atau tidak ada guru, mereka tetap belajar.