Buku

Revolusi Transportasi

#RevoluTrans
By Bambang Susantono
<
>
3 dari 7

Mungkin Anda telah mengetahui, bahkan pernah merasakan bagaimana rasanya naik kereta api pada masa lalu, mulai dari gerbong yang penuh sesak, pedagang asongan, hewan peliharaan, pengamen, sampai dengan saling berebut kursi untuk duduk.

Tapi di masa sekarang, Anda sudah tidak lagi menemui hal-hal di atas. PT KAI sudah berbenah dan jauh lebih baik, seperti menjaga keamanan dan ketertiban, menjaga kebersihan, sampai dengan pengaturan tempat duduk yang hanya diperuntukkan untuk penumpang.

Perubahan-perubahan tersebut terjadi sejak tahun 2012, di mana anggaran kereta api yang semula hanya 3-5 triliun rupiah berubah menjadi 326 triliun. Kemudian, PT KAI dari sisi makro melakukan pengembangan sarana dan prasarana insfrastruktur KA melalui 5 kegiatan pembangunan, yaitu:

  • penuntasan jalur rel ganda di Pantura Jawa,
  • pembangunan kereta komuter Bandara Soekarno Hatta,
  • pengembangan kereta Bandara Medan,
  • pembangunan kereta barang swasta di Kabupaten Kutai Timur, dan
  • pembangunan kereta batubara di Sumatera Selatan.

Sedangkan dari sisi mikro, PT KAI juga melakukan pengembangan di bidang sarana jasa dan pelayanan, serta pengembangan di bidang manajemen dengan banyak melakukan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Perubahan-perubahan tersebut tentu juga berdampak pada harga yang harus dibayar oleh penumpang, meskipun sedikit lebih mahal tapi penumpang bisa mendapatkan kenyamanan secara maksimal selama di perjalanan.

“Kereta api Indonesia telah bangkit! Setelah sekian tahun lamanya mengusam, kini wajah kereta api Indonesia kembali cerah dan siap menatap masa depan yang lebih baik.”

Bambang Susantono

<
>
3 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Drs. Arifin S. Harahap, M.Si
Membangun dan Mengelola Pemberitaan Televisi
Buku
Muhammad Awaluddin
UKM Indonesia Winning MEA
Buku
Nir Eyal & Ryan Hoover
Bagaimana Aplikasi Membentuk Kebiasaan Kita
Buku
Lahandi Baskoro
Panduan Dasar Menciptakan Startup
Buku
Boy Syahbana, M. Rahmat Yananda, Rheinatus Beresaby, Rio Haryadi & Ummi Salamah
Membangun Kota, Kabupaten, dan Provinsi Berbasis Identitas
Buku
Rhenald Kasali
Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber