Banyak terjadi kekhawatiran dari pihak orangtua untuk mendukung passion dan cita-cita anaknya, terlebih untuk passion dan cita-cita yang kurang ‘laku’ dalam pasar industri.
Mereka khawatir akan masa depan dan kondisi finansial anaknya di kemudian hari, sehingga cenderung untuk mengarahkan anak-anaknya agar dapat memilih cita-cita yang sesuai dengan standar yang dimiliki orangtua.
Jika Anda mau mengamati, banyak orang-orang yang berprofesi sebagai dokter, arsitek, ataupun pengacara. Di antara sekian banyak orang yang berprofesi tersebut, apakah semuanya laku dan sukses?
Tentu saja tidak, sebagian kecil dari mereka bisa saja menjadi dokter ataupun pengacara sukses. Namun sebagian lainnya menjadi dokter ataupun pengacara yang biasa-biasa saja.
Hal tersebut dikarenakan, sejumlah kecil mereka, bekerja dengan passion-nya. Mereka bekerja dengan hati yang bahagia dan kapasitas keilmuan yang memadai.
Karenanya mereka dapat menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati. Sisanya seperti yang Anda lihat, hanya bekerja dengan motif ‘yang penting bisa kerja’.
Dari kondisi seperti itulah muncul pekerja-pekerja muda, lulusan universitas ternama, yang tidak memahami esensi dari pekerjaannya.
Berkaitan dengan hal di atas, sebagai orangtua kita seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit. Itu adalah masa di mana kita harus menjadi pengambil keputusan terkait dengan masa depan anak kita.
Dalam mengambil keputusan, sepantasnya orangtua sudah memiliki perhitungan yang matang atas segala sesuatunya. Sudah memiliki tujuan, rencana dan mempersiapkan kemampuan (potensi) untuk mengeksekusi rencana-rencananya.
Sehingga apapun rencana yang akan dijalankan, seaneh apapun rencana itu, jika sudah memiliki perhitungan yang matang, dapat dijalankan dengan mudah.
Selain itu, orangtua pun harus bersikap terbuka terhadap pilihan anak-anaknya.
Jika sang anak telah memiliki pilihan atas masa depannya, orangtua tinggal mengajak anak berdiskusi dan mengarahkan jalan si anak atas pilihan hidupnya, walaupun pilihan anak mungkin adalah hal yang bertentangan dengan kemauan orangtua itu sendiri.
"Semua orang memiliki bakat, namun yang langka adalah keberanian untuk terus mengikuti bakat itu walaupun ia membawa kita hingga ke tempat yang paling sepi"
Erica Jong, penulis novel, puisi dan esai