Buku

Quiet Impact

Memunculkan Potensi Tersembunyi Pribadi Introver
By Sylvia Loehken
<
>
2 dari 7

Kepribadian seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yakni introver dan ekstrover. Pada dasarnya, kedua karakter ini terdapat dalam diri setiap orang meskipun setiap orang memiliki kecenderungannya masing-masing. Tetapi tidak jarang banyak orang merasa memiliki kedua kepribadian tersebut dengan proporsi yang kurang lebih sama.

Perbedaan karakter introver dan esktrover dalam bekerja terletak pada sumber energi yang mereka peroleh. Seorang ekstrover mendapatkan sumber energi dari eksternal dan perlu terlibat aktif dalam prosesnya.

Sebaliknya, seorang introver membangun energi dari dalam diri. Kegiatan eksternal justru menjadi proses yang membuat mereka harus melepaskan energi yang telah dibangun.

Orang introver kerap dianggap antisosial dan tidak tertarik berinteraksi dengan orang lain. Sebagaimana penjelasan di paragraf sebelumnya, sosok pendiam merasa terbebani oleh interaksi sosial dalam hal ketersediaan energi.

Namun, hal ini bukan berarti mereka antisosial. Pribadi introver hanya memerlukan waktu untuk kembali membangun energi di sela-sela interaksi sosialnya.

Hal inilah yang membedakan introver dengan sikap antisosial dan pemalu, sebagaimana sering terjadi kesalahpahaman di antara istilah-istilah tersebut.

Pemalu semata-mata terkait dengan kecemasan terhadap kontak sosial. Dan rasa cemas ini dapat menyerang siapa pun. Sedangkan antisosial lebih kepada keinginan untuk enggan terlibat aktif secara sosial.

Di samping introver yang pendiam, terdapat pula introver yang senang bergaul. Mereka adalah orang-orang yang senang bergaul dan ahli dalam memulai kontak dengan orang lain. Hanya saja, di sela-sela interaksi itu mereka memerlukan waktu menyendiri sebelum berurusan dengan orang lain lagi.

Karakter manusia diatur oleh fisiologis otak, termasuk munculnya perilaku introver dan ekstrover dalam diri seseorang.

Kondisi lain yang turut memengaruhi terbentuknya karakter adalah situasi (momen) yang tengah terjadi, budaya di sekitar, serta waktu. Porsi introver dan ekstrover seseorang cenderung menjadi lebih seimbang seiring dengan bertambahnya usia.

Anda perlu mengidentifikasi sejauh mana porsi introver atau ekstrover Anda. Apakah seimbang atau condong ke salah satu. Setelah menemukan proporsi karakter ini, Anda dapat mencari tahu potensi dan hambatan yang umum terjadi ketika berurusan dengan diri sendiri dan orang lain.

Cari tahu siapa Anda – dan kerjakan itu dengan serius!

Dolly Parton

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
DR.H.Agus Sukaca, M.Kes
Membiasakan Amalan Hebat untuk Kesuksesan dan Kegemilangan
Buku
Andrei G. Aleinikov, Ph.D.
5 Langkah untuk Berpikir Seperti Seorang Jenius
Buku
Allan & Barbara Pease
Memahami Orang Lain Melalui Bahasa Tubuhnya
Buku
Charles Duhigg
Ubah Hidup dan Tim Anda dari Sibuk Menjadi Produktif
Buku
Ivan Lanin
Baku Tak Mesti Kaku
Video
Simone Giertz
Pelajaran berharga dari barang tak berguna