Sejak kecil, pastinya Anda sudah terbiasa membuat sebuah keputusan. Keputusan-keputusan ini, kerap kali, bersifat rutin, tidak dianggap penting, dan bahkan tidak Anda sadari. Tetapi, ada kalanya, keputusan yang tampak kecil justru memberikan efek yang sangat besar. Misalnya, Anda ikut-ikutan mem-bully teman atau tidak?
Memang, sifat keputusan dan derajat dampak yang dihasilkannya tidak selalu sama. Namun, setiap keputusan selalu mengandung elemen-elemen berikut ini:
Maka, mengambil keputusan berarti juga membuat pertukaran. Amat jarang Anda dihadapkan pada pilihan yang ideal, yaitu sebuah alternatif yang memenuhi semua sasaran Anda dengan sempurna, kan? Biasanya, di antara berbagai pilihan, akan ada beberapa yang lebih sesuai dengan sebagian kebutuhan Anda, dibandingkan pilihan yang lain.
Pertanyaannya, bagaimana Anda menentukan mana yang harus direlakan agar dapat memenuhi sasaran yang lainnya? Maka, keputusan efektif akan dihasilkan apabila Anda sepenuhnya mengetahui dan telah mempertimbangkan risiko-risiko yang meliputi keputusan itu.
Riset menunjukkan bahwa pengambil keputusan yang efektif terlebih dahulu menelaah semua faktor yang ada, sebelum mereka menjatuhkan pilihannya. Yakni, mereka membandingkan pilihan yang ada, melihat risiko masing-masing, dan melibatkan pihak lain dalam proses penentuan keputusannya.
Jadi, Anda bisa saja melakukan kesalahan saat pengambilan keputusan apabila terburu-buru menentukan pilihan dan tidak cermat. Karena terdesak waktu, Anda pun tidak efektif memanfaatkan informasi yang ada, serta Anda tidak mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Karena itu, sejak awal, Anda harus membuat sasaran. Ialah apa yang ingin Anda capai dari keputusan tersebut? Sasaran yang Anda indentifikasi menjadi dasar saat Anda mengevaluasi pilihan. Kadang kala, sasaran yang ingin Anda capai memunculkan atau mengarahkan Anda pada pilihan baru. Karenanya, Anda wajib membuat sasaran terlebih dahulu.
Semakin akurat sasaran yang Anda tentukan dan klasifikasikan, semakin baik pula kesempatan Anda untuk memilih alternatif yang terbaik. Kemudian, Anda buat bobot pada sasaran tersebut. Yakni bobot mencerminkan tingkat kepentingan antara “sasaran mutlak” dan sekadar “sasaran keinginan” semata bagi pengambilan keputusan.