Umumnya, tidak sulit bagi Anda untuk mencari faktor penyebab terjadinya persoalan. Itu karena, Anda bisa menggunakan pengalaman, logika, atau asumsi yang Anda miliki. Untuk itu, Anda bisa menggunakan analisis persoalan secara singkat.
Dalam analisis persoalan versi singkat ini, Anda tetap harus membuat fakta dan bukan fakta. Setelah itu, Anda menguji sebab-sebab yang telah tercatat secara selektif dan rasional. Gunanya untuk menghilangkan kemungkinan penyebab yang tidak relevan dengan fakta dan bukan fakta yang ada.
Ada dua bgian yang perlu dilakukan untuk memilah kemungkinan penyebab-penyebabnya. Pertama, Anda perlu menjawab pertanyaan, “Apa kemungkinan penyebab persoalan ini?” Melalui pertanyaan itu, Anda membuat hipotesis yang menjelaskan sebab persoalan.
Kedua, Anda menguji hipotesis dengan membandingkannya terhadap fakta dan bukan fakta persoalan, dengan bertanya, “Bagaimana sebab persoalan hanya terjadi pada fakta dan tidak terjadi pada bukan fakta?” Beberapa kemungkinan jawaban yang muncul sebagai hasil dari pertanyaan tersebut ialah:
Analisis persoalan tidak mungkin dilakukan tanpa adanya informasi dan data faktual. Biasanya, ada banyak sekali informasi yang tersedia, tetapi acap kali Anda tidak sadar akan ketersediaan informasi ada di mana dan bagaimana cara menggunakannya. Nah, analisis persoalan membantu Anda mendefinisikan secara spesifik, informasi apa yang diperlukan.
Saat Anda memerlukan informasi yang dimiliki orang lain, Anda mengajukan pertanyaan yang spesifik, untuk menentukan siapa yang perlu ditanya, atau dilibatkan. Dengan melibatkan orang lain, Anda mendapatkan alternatif jawaban dari penyebab-penyebab munculnya persoalan tersebut.
Maka, senantiasa perluas bingkai berpikir Anda dengan mau belajar dari siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Karena, dari semua informasi yang Anda dapatkan, Anda akan lebih mudah menganalisis persoalan. Jangan sampai Anda terjebak pada bingkai berpikir mandiri yang justru menyempitkan sudut pandang Anda terhadap persoalan tersebut.