Seorang pemecah masalah selalu mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik sebelum mengambil sebuah keputusan. Mereka akan memanfaatkan berbagai sumber yang ada untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Mari kita lihat bagaimana Kiwi, seorang siswa berbakat yang ingin menjadi pesepakbola profesional. Untuk mewujudkan cita-citanya, ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMU sepakbola terbaik di Brazil. Selain itu, ia juga ingin mempelajari budaya dan bahasa baru.
Terlebih dahulu, ia meminta izin kepada orang tuanya. Orang tuanya mengizinkan dan memberi tahu bahwa dia harus mencari sekolah dengan biaya tidak lebih dari $3000 per tahun. Ia pun kemudian mulai mencari informasi tentang sekolah sepakbola terbaik yang ada di Brazil melalui internet.
Melalui riset internet, dia menemukan dua sekolah terbaik yang kemungkinan cocok dengan keinginannya yaitu SMU Rio dan SMU Amazon. Ia pun kemudian menuliskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sekolah tersebut dengan menggunakan salah satu alat pemecah masalah, yaitu tabel“Pro dan Kontra”.
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari situs sekolah masing-masing, SMU Rio lah yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. SMU Rio merupakan juara turnamen sepakbola tahun lalu. Selain itu, SMU ini juga membuka program khusus pelajar asing dan biayanya juga sesuai dengan anggaran yang ia miliki, yaitu tidak lebih dari $3000.
Walaupun demikian, pikirannya terusik oleh perkataan dari seorang komentator dalam pertandingan bisbol yang ia saksikan di televisi. Komentator tersebut mengatakan bahwa sekolah yang baik tidak selalu menghasilkan tim yang bagus.
Hal itu membuat Kiwi kembali mempertanyakan tujuan awalnya dan menyadari bahwa tujuan utamanya adalah menjadi pemain terbaik dengan belajar di lingkungan terbaik, bukan sekedar masuk di sekolah terbaik.
Ia pun kemudian menanyakan kepada pelatih sepakbola yang ia kenal tentang sekolah mana yang terbaik untuknya, SMU Rio atau Amazon. Ia juga berkomunikasi dengan beberapa pelajar di SMU Rio tentang lingkungan disana.
Dari informasi yang ia dapatkan, ia memutuskan bahwa sekolah yang lebih cocok baginya adalah SMU Amazon, bukan SMU Rio. Ia pun akhirnya berangkat ke SMU Amazon sebulan kemudian dengan beasiswa penuh dari perusahaan Nike.