Buku

Outliers

Rahasia Di Balik Sukses
By Malcolm Gladwell
<
>
6 dari 7

KIPP merupakan singkatan dari Knowlegde is Power Program. KIPP adalah sebuah sekolah menengah yang sebagian siswanya berasal dari keluarga ekonomi rendah. Sekolah ini tidak memiliki ujian masuk atau persyaratan administrasi. 

Menariknya, kemampuan matematika para siswa KIPP sangat menonjol. Kemampuan mereka di atas rata-rata. Hal ini menjadikan KIPP menjadi sekolah favorit di Kota New York.

Kisah KIPP dimulai ketika sekelompok aktivis pembaruan membuat sekolah yang dapat diikuti oleh seluruh anak, terutama dari kalangan ekonomi bawah. Harapannya sederhana: memastikan semua anak tersebut bisa pergi sekolah dan dapat belajar menulis, membaca, serta melakukan penghitungan matematika. 

Untuk meraih tujuan tersebut KIPP menerapkan pola kurikulum yang lebih padat: jam pendidikan yang lebih lama serta tugas-tugas yang lebih banyak.

Sistem pendidikan di KIPP tersebut berlawanan dengan pendapat pakar pendidikan di Amerika secara umum. Mereka mengkhawatirkan psikologi anak-anak atas beban pendidikan yang terlalu tinggi. 

Dalam sebuah laporan penelitian dikatakan bahwa “pendidikan menjadi penyebab gangguan jiwa yang cukup besar”. Gangguan jiwa ini disebabkan karena sekolah memaksa siswa untuk belajar terlalu keras sehingga justru merusak karakter, kebiasaan, hingga kesehatan mereka. 

Karena itulah sekolah-sekolah lain umumnya menerapkan metode pendidikan yang lebih ringan. Untuk mengatasi kelelahan selama belajar di sekolah, siswa juga diberikan kesempatan untuk menikmati liburan musim panas yang panjang. 

Namun ternyata liburan panjang tersebut memiliki dampak yang kurang baik bagi sebagian anak. Karl Alexander, sosiolog dari Johns Hopkins University, meneliti pengaruh libur musim panas terhadap kemampuan belajar pada siswa dengan ekonomi bawah, menengah, dan tinggi. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa setelah libur musim panas, minat baca dan kemampuan berhitung anak-anak dari keluarga ekonomi tinggi meningkat lebih besar dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga ekonomi bawah.

Kenapa bisa seperti itu? Hal itu disebabkan karena mereka yang berasal dari keluarga ekonomi tinggi memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak meskipun sedang liburan panjang. Orang tua mereka memiliki cukup uang untuk mengikutkan anak-anaknya ke program-program pelatihan liburan atau membelikan buku-buku yang berkualitas. 

Karena itulah KIPP tidak sepenuhnya meliburkan siswa-siswinya selama musim panas. Anak-anak yang sebagian besar berasal dari keluarga ekonomi bawah ini diberikan waktu tambahan untuk belajar membaca dan matematika. Jadi, Anda tentu sudah terbayang betapa padatnya kurikulum di sekolah ini. 

Selain program tambahan selama liburan, KIPP juga memiliki aturan yang mengharuskan siswa-siswinya untuk bangun lebih pagi dan pulang sekolah dengan pekerjaan rumah. Bahkan terdapat kesepakatan antara siswa dan KIPP: siswa harus belajar lebih keras dan lebih lama lewat berbagai program mereka. 

Namun sebagai balasannya KIPP akan berusaha untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk keluar dari jebakan kemiskinan di masa depan. 

Hasilnya, 90 persen dari siswa KIPP mendapat beasiswa SMA dan lebih dari 80 persen lulusan KIPP diterima di perguran tinggi. Kerja keras para siswa tentu salah satu faktor penting dalam kesuksesan sekolah ini. Namun di balik itu ada peran besar dari sistem pendidikan yang memaksa anak-anak tersebut untuk belajar lebih keras di usia mudanya. 

“Kita berpura-pura bahwa kesuksesan sangat bergantung pada kemampuan individu, tetapi sejarah telah membuktikan bahwa rumus kesuksesan tidaklah sesederhana itu”

Malcolm Gladwell

<
>
6 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Catherine Kaputa
Bangun dan Pegang Kendali Self-Brand Anda
Buku
Makoto Shichida
Kekuatan Pikiran yang Dapat Mengubah Hidup Manusia
Buku
John C. Maxwell
Panduan 90 hari mengoptimalkan potensi pribadi dan potensi profesional Anda
Buku
J. Sumardianta & Wahyu Kris AW
Marwah Era Milenial Tuah Generasi Digital
Buku
Hamka
Sepuluh Karangan dan Ceramah Buya Hamka
Buku
Spencer Johnson M.D.
Cara Jitu Menghadapi Lika-Liku Perubahan dalam Kehidupan dan Pekerjaan