Strategi nation-branding merupakan upaya yang kompleks. Prinsip-prinsip analisis strategi, perencanaan dan implementasi pada suatu perusahaan, juga diterapkan padanegara.
Meskipun ada elemen-elemen spesifik dari strategi nation-branding yang akan membedakan dari yang Anda mungkin temui pada organisasi komersial.
Nation-brand perlu melakukan analisis internal dan eksternal untuk menilai posisi kompetitifnya saat ini, dimana kemudian dapat diformulasikan dan diimplementasikan strategi yang tepat sasaran.
Jepang dan Estonia merupakan dua negara yang menjadi contoh dalam pengembangan strategi nation-branding yang cukup baik.
Pertanyaan penting dalam analisis strategi nation-branding ialah: ‘where we want to go?’ Dibutuhkan strategic planning yang melibatkan penetapan tujuan dan target yang spesifik serta terukur. Suatu negara tentulah memiliki sejumlah tujuan, dan tujuan tersebut haruslah mendukung formulasi strategi.
Salah satu tools yang sering digunakan dalam perencanaan strategis ialah Ansoff’s matrix, yang mengidentifikasi arah potensial untuk pengembangan strategi di seluruh rangkaian aktivitas nation-branding.
Pertanyaan kedua yang tidak kalah pentingnya yaitu ‘how do we get there’. Setelah tahapan analisis dan perencanaan strategis, maka tahapan krusial adalah strategic implementation.
Tantangan utama dalam implementasi strategi mencakup penjaminan kontrol, pengelolaan pengetahuan dan informasi, mengatasi perubahan, merancang struktur yang tepat, dan proses mengelola hubungan internal dan eksternal.
Switzerland merupakan salah satu negara yang mengatasi tantangan strategic implementation melalui pembentukan badan koordinasi, yang bernama Presence Switzerland, yang melakukan banyak peran implementasi strategi.
“Anda tidak mengubah persepsi orang tentang suatu negara dengan iklan. Anda mengubah persepsi orang dengan menemukan kebenaran, gagasan yang merangkul kebenaran itu dan memasukkannya ke dalam segala aktivitas Anda.”
Wally Olins