Berbagai pengalaman hidup akhirnya membawa Merry Riana pada sebuah impian: mencapai kebebasan finansial sebelum usia tiga puluh tahun. Resolusi tersebut dibuatnya bersama Alva di puncak gedung UOB Singapura. Dengan impian tersebut, Merry bertekad untuk membahagiakan kedua orang tuanya selagi mereka masih sehat.
Merry sadar bahwa impian tersebut tidak bisa dicapainya sendirian. Ia berkeyakinan bahwa untuk mencapai impian maka seseorang membutuhkan “wadah”, baik itu berupa mitra bisnis, buku-buku, kelompok diskusiatau mentor. “Wadah” ini yang akan mempercepat perjalanan menuju impian.
Selain itu, perlu bagi seseorang untuk senantiasa membahas impian yang dicita-citakan. Dengan melakukan diskusi yang rutin, pikiran akan semakin terasah sehingga jarak kita menuju realisasi impian semakin dekat.
Semakin sering kita membahas impian-impian, mencari tahu cara-cara untuk mencapainya serta memperkayanya dengan pemikiran dari beragam sumber pengetahuan, semakin terdorong kita untuksegera mewujudkannya. Itulah yang menjadi keyakinan Merry Riana.
Selain itu, jangan pernah berpikiruntuk menunda langkah nyata, bekerja keraslah sejak sekarang. Tidak ada kekayaan yang dapat diraih dalam sekejap. Kita harus curiga ketika ada tawaran yangmenggiurkan tanpa menuntut kerja keras. Di sinilah Merry Riana membuktikan tekadnya untuk mau mulai melangkah, meskipun harus dari bawah.
Pada semester 6 tahun 2001, Merry diterima magang di Micron, sebuah perusahaan semi conductor. Pengalaman bekerja sebagai pegawai magang ini membentuk sebuah mindset baru dalam benaknya. Ia berpikir bahwa menjadi pegawai bukan jalan yang sesuai dengan mimpi sejuta dolarnya.
Maka dengan penuh pertaruhan, Merry bersama Alva memutuskan untuk berjuang lewat dunia wirausaha.
Dia bersama Alva lalu mengeluarkan uang yang besar hanya untuk mengikuti seminar Anthony Robbins. Karena kenekatannya, Merry bahkan bisa berfoto dengan Anthony Robbins. Sosok Anthony Robbins merupakan sosok yang banyak memberikan inspirasi bagi Merry agar terus bermimpi.
Terlebih lagi, Anthony Robbins juga pernah mengawali karirnya sebagai pegawai rendahan, namun kini dia telah menjadi motivator kelas dunia yang sangat dihormati. Kesamaan latar belakang mereka menjadikan Merry semakin yakin untuk terus maju mengejar impiannya lewat dunia wirausaha.