Buku

Menggali Pundi-Pundi Lewat Tren Sosial Media

Kita Semua Bisa Jadi Influencer!
By Astrid Savitri
<
>
3 dari 6

Tentu saja Anda sudah tidak asing lagi dengan nama Atta Halilintar dan Ria Ricis, keduanya telah berhasil melejitkan karier sebagai influencer terbaik saat ini.

Penghasilan bulanan keduanya dari Youtube tidak lagi puluhan juta, melainkan sudah ratusan juta! Tidak hanya mereka berdua, masih banyak sekali influencer baru bermunculan dan sukses mencapai target mereka.

Influencer bisa cepat sukses karena memiliki banyak follower/subscriber. Ada Youtuber bernama PewDiePie (nama aslinya Felix Arvid Ulf Kjellberg), asal Paris, Prancis. Ia memiliki 77 juta subscriber dan terus bertambah setiap bulannya.

Ia bekerja sama dengan pembuat film horor menciptakan serangkaian video untuk menyelesaikan tantangan di Katakombe (pemakaman bawah tanah). Videonya tersebut dilihat hampir 150 juta viewer ketika dijadikan trailer film (data November 2018). 

Begitu besarnya potensi follower/subscriber dan view itulah yang membuat perusahaan komersial menggandeng para influencer.

Terlebih lagi, di Youtube otomatis ada iklan yang tampil bagi channel yang sudah mendapatkan monetization dengan batas minimal 1.000 subscriber.

Di luar iklan tersebut, seorang influencer masih bisa mendapatkan kontrak kerja sama (influencer marketing) dengan berbagai perusahaan komersial yang relevan dengan follower mereka.

Kabar baiknya, bagi Anda yang ingin menjadi influencer, media yang bisa Anda gunakan tidak hanya Youtube, masih ada media lainnya, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Pengguna ketiga medsos juga sangat banyak dan menjadi media tepercaya. Pengguna Youtube mencapai 1,8 miliar, pengguna Instagram 800 juta, pengguna Twitter 330 juta, dan pengguna Facebook mencapai 2,2 miliar.

Ketika mulai menggunakan keempat media tersebut, Anda tidak harus menjadi influencer yang langsung besar. Anda bisa memulainya dengan jumlah follower 1.000 hingga 50.000. Inilah yang sering disebut sebagai micro influencer.

Apa saja syaratnya menjadi micro influencer?

  • Menjadi diri sendiri, yakni memunculkan keunikan dan ciri khas diri Anda sendiri. Konten yang unik memudahkan Anda dikenal oleh para pengguna medsos. Sedangkan ciri khas membuat Anda berbeda dengan micro influencer lainnya.
  • Memiliki keberanian, artinya Anda harus mau memulai dan berani menampilkan sosok Anda secara menarik. Bahkan Anda harus berani mengeluarkan modal diawal untuk menghasilkan konten (foto atau video) yang bagus.
  • Bersikap efisien, yakni Anda harus memperhitungkan antara penghasilan sebagai micro influencer dengan biaya harian untuk penyediaan konten. Pada saat inilah, Anda harus punya standar minimal harga iklan dan batas maksimal biaya operasional.  

Selanjutnya, Anda harus konsisten untuk menjaga akun dengan menampilkan konten-konten berkualitas. Jangan terburu-buru menambah follower dengan jalan pintas, seperti membeli follower.

Percayalah, ketika Anda memaksakan diri untuk membeli follower, maka pada saat itu juga performa akun Anda akan turun. Maka, tempuhlah jalan organik untuk mendapatkan follower yang setia (fanatik).

Tampilkan profil Anda dengan menarik. Tampilkan juga keterangan bidang kerja (minat) Anda. Jangan lupa sertakan nomor kontak yang aktif, supaya calon klien bisa lebih mudah menghubungi Anda.

Setelah itu, untuk menambah jumlah follower, Anda bisa berkolaborasi dengan rekan atau sesama micro influencer. Sehingga akun Anda akan lebih dikenal, terutama oleh mereka yang selama ini menjadi follower rekan Anda.

<
>
3 dari 6
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Video
John Green
Panduan Belajar Segala Hal Secara Online
Buku
Allan & Barbara Pease
Memahami Orang Lain Melalui Bahasa Tubuhnya
Buku
Hernowo Hasim
Mengejar Kebahagiaan dengan Menulis
Buku
Doni Koesoema A.
Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter
Video
Tim Urban
Memahami Isi Kepala Para Penunda Pekerjaan
Buku
Aji Sukma
Public Speaking Kekinian untuk Anak Zaman Sekarang