Dermatitis atopik (eksema/eksim ) adalah manifestasi penyakit alergi pada kulit yang sering pertama kali diderita oleh bayi.
Masalah yang dihadapi oleh anak yang menderita dermatitis atopik adalah rasa gatal yang membuat anak rewel, kelainan kulit yang membuat anak renda diri, dan gangguan gizi yang berimbas pada tumbuh kembang anak karena mau tidak mau harus menghindari jenis makanan alergen.
Prinsip pengobatan dermatitis atopik adalah menghindari bahan iritan dan faktor pencetus, mengatasi rasa gatal dan kekeringan kulit, serta mengatasi reaksi peradangan dan infeksi sekunder.
Sebelum terapi obat-obatan diberikan, penentuan faktor pencetus serta menghindarinya merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengobatan dermatitis atopik.
Cara mengetahui anak kita terkena dermatitis atopik ditandai dengan 3 hal, yaitu:
Alergen makanan menjadi salah satu faktor pencetus yang telah banyak dibuktikan dalam berbagai penelitian. Penundaan pemberian makanan padat(sampai enam bulan) serta pemberian ASI Ekslusif dilaporkan dapat mencegah terjadinya penyakit atopik.
Beberapa jenis makanan yang sering menimbulkan dermatitis pada pasien atopik, antara lain susu sapi, telur, ikan laut, kacang tanah, tomat, jeruk,dan cokelat.
Selain alergen makanan, alergen di udara pun dilaporkan sebagai pencetus dermatitis atopik. Pembersihan tungau dari lingkungan pasien ternyata dapat memperbaiki gejala klinis tanpa menambahkan pengobatan lain pada pasien.
Kulir pasien dermatitis atopik biasanya kering, sensitif, dan mudah mengalami iritasi. Gunakan sabun dengan Ph netral, atau menggunakan pembersih kulit yang tidak mengandung sabun.
Yang perlu Anda ketahui, bahwa sisa detergen pada pakaian juga bisa menimbulkan iritasi. Pastikan membilas pakaian sampai benar-benar bersih dan hindari pemakaian pewangi pakaian.
Selain dermatistis karena alergen, ada juga penyakit yang menyerupai eksim namun tidak disebabkan oleh reaksi alergi. Tetapi disebabkan oleh kontak langsung antara kulit dengan bahan dari luar, misalnya tanaman, zat kimia, logam (gelang, cincin) dan lain-lain.Penyakit ini dinamakan Dermatitis Kontak.
Tidak seperti dermatitis atopik yang gejalanya muncul secara langsung, dermatitis kontak muncul dua tiga hari kemudian. Makin sering kontak dengan kulit, gejalanya makin parah, contohnya sabun dan detergen yang menyebabkan gejala dermatitis pada tangan.
“Sekitar 20 persen anak pada satu tahun pertama pernah mengalami reaksi terhadap makanan yang diberikan, termasuk yang disebabkan oleh reaksi alergi.”
Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K)