Sekitar 20 persen anak pada satu tahun pertama pernah mengalami reaksi terhadap makanan yang diberikan, termasuk yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan alergi pada anak dapat digolongkan menurut kekerapannya sebagai berikut :
Petama, golongan makanan yang paling sering menimbulkan alergi. Makanan yang termasuk dalam golongan ini, antara lain susu sapi/ kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedelai, dan gandum.
Kedua, golongan makanan yang relatif jarang menimbulkan alergi. Makanan yang termasuk dalam golongan ini, seperti daging ayam, daging sapi, kentang, cokelat, jagung, nasi, jeruk, tomat dan apel.
Ketiga, bahan aditif pada makanan. Beberapa jenis bahan yang ditambahkan pada makanan sehingga sering salah duga dengan bahan makanan aslinya sebagai penyebab alergi.
Bahan aditif dapat berupa bahan alami seperti bumbu,atau dapat juga berupa bahan sintetis seperti bahan pengawet, pewarna, dan penyedap makanan misalnya vetsin.
Bahan aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok ,yaitu bahan pewarna, bahan pengawet, bahan penambah rasa, serta bahan emulsi dan stabilisator makanan.
Adapun bahan pewarna yang sering menimbulkan reaksi alergi adalah tartrazine. Sedangkan bahan pengawet sepertiasam benzoat, dan bahan penambah rasa seperti monosodium glutamat.
Sebagian besar gejala alergi makanan mengenai saluran cerna karena saluran cerna merupakan organ pertama kali berkontak dengan makanan. Gejala dapat berupa bengkak dan gatal di bibir sampai lidah serta tenggorokan.
Kemudian, kontak selanjutnya pada kerongkongan, lambung serta usus. Gejalanya bisa berupa nyeri,kejang perut,muntah,bahkan diare berat dengan tinja berdarah.