Pada alergi susu sapi, gejala utamanya seringkali pada saluran cerna dan kulit. Gejala saluran berupa muntah, kram perut, kolik, dan diare.
Yang khas, diare pada susu sapi sering disertai dengan tinja berdarah karena adanya reaksi peradangan yang hebat pada usus. Juga bisa mengenai sistem lain, seperti saluran napas dengan gejala pilek alergi atau napas berbunyi “grok-grok”.
Protein susu sapi merupakan protein asing yang pertama kali dikenal pada bayi yang tidak mendapat ASI. Yang mendapat ASI pun bisa terkena alergi susu sapi melalui susu sapi yang dikonsumsi ibunya.
Meskipun, banyak penderitanya dari usia dini, umumnya sekitar 85% akan sembuh atau toleran pada susu sapi di usia balita.
Tata laksana alergi susu sapi pada bayi yang mendapatkan ASI ekslusif, yaitu dengan melanjutkan ASI ekslusif, dan ibu membatasi konsumsi formula susu sapi dan produknya.
Urtikaria, atau yang lebih dikenal dengan biduran (kaligata) adalah bentuk reaksi alergi pada kulit yang ditandai dengan bentol kemerahan disertai gatal pada sebagian atau seluruh tubuh.
Pengobatan urtikaria pada dasarnya sama dengan pengobatan penyakit alergi lain. Yang pertama adalah menghindari pencetus.
Mencari pencetus alergi relatif sulit. Apalagi jika pencetusnya banyak. Penghindaran makanan pencetus mungkin lebih mudah dibandingkan pencetus debu, udara dingin, jamur diudara, dan lain-lain. Kalau hal ini sulit dilakukan atau tidak membantu, gunakan obat-obatan untuk mengatasi gejala urtikaria.
Salah satu bentuk reaksi alergi yang mengenai saluran napas bagian bawah sering disebut dengan Asma/ bengek. Gejala ringan bisa yang paling mencolok, seperti bunyi napas “ngik-ngik”. pencetusnya dapat berupa zat alergen, zat iritan, atau faktor lain seperti cuaca ekstrem, infeksi dan emosi.
Sedangkan reaksi alergi yang berbentuk pilek alergi, seringkali ditandai dengan rasa gatal pada hidung dan mata, bersin, cairan dari hidung, hidung tersumbat, dan bernapas melalui mulut. Gejala lain berupa suara sengau. Tata laksana pilek alergi yakni dengan penghindaran alergen penyebab dan kontrol lingkungan.
Alergi lain yang seringkali ditemukan adalah alergi obat. Reaksi alergi obat bisa berupa gejala dikulit seperti biduran, kemerahan yang disertai rasa gatal, bengkak di kelopak mata, dan bibir mendadak bengkak setelah mengkonsumsi obat tertentu. Dan, Jenis obat yang seringkali menjadi pencetus alergi, seperti golongan penisilin, sulfa, salisilat, dan pirazolon.
