Buku

MarkPlus Selling Way

Formula Sukses Penjualan ke Klien Korporat (Business-to-Business Selling)
By Ardhi Ridwansyah
<
>
6 dari 7

Dalam pergaulan sehari-hari, kita sebenarnya hampir selalu melakukan negosiasi. Suka atau tidak, siap atau tidak, kita seringkali harus menjadi negosiator.

Situasi negosiasi terjadi ketika kita tidak dapat mencapai apa yang kita inginkan seorang diri dan membutuhkan kesepakatan dengan orang lain agar bisa mencapainya.

Bagi seorang salesperson, negosiasi mungkin adalah sarapan sehari-hari. Penting untuk salesperson menguasai teknik negosiasi yang tepat. Bukan soal kemenangan dari “lawan” dan bukan soal mengalah dari kawan. Agar negosiasi bisa menghasilkan hubungan jangka panjang bagi kedua belah pihak, hasilnya pun harus memuaskan kedua belah pihak.

Dengan kata lain, negosiasi harus win-win. Anda win, pihak lain juga win. Dua filosofi negosiasi yang win-win dapat dilakukan melalui jenis negosiasi dengan gaya keras (hard style) dan gaya lunak (soft style).

Sederhananya, gaya keras (hard style) adalah ketika kita mendapatkan keuntungan dari negosiasi, sementara pihak lain dirugikan. Gaya keras ini berarti negosiasi yang win-lose.

Sementara gaya lunak (soft style) adalah ketika kita cenderung mengalah dan pihak lain lebih diuntungkan. Gaya lunak merupakan gaya yang lose-win. Negosiasi gaya keras (hard style) disebut negotiation 1.0 dan negosiasi gaya lunak disebut negotiation 2.0. Dua-duanya bukan gaya negosiasi yang ideal.

Negotiation 3.0 ialah negosiasi yang ideal, yakni yang membuat kita happy tapi tetap bisa mempertahankan hubungan dengan pihak lain untuk juga happy. Ini merupakan gaya profesional dimana kedua belah pihak bisa sama-sama menang. Tentu hubungan yang terjalin pun bisa bersifat jangka panjang. Kedua belah pihak menang.

Tiga prinsip untuk melakukan negotiation 3.0 yang ideal ini adalah;Pertama, principle of paradox, yakni hadapi manusia dengan soft dan tangani masalah dengan hard. Keduaprinciple of engagement, yaitu jangan terjebak pada needs dan wants tapi fokuslah pada anxieties dan desires.

Ketiga, principles of collaboration, temukan opsi untuk kepentingan bersama dan gunakan kriteria yang fair. Dalam konsep negosiasi juga dikenal istilah BATNA, singkatan dari best alternative to negotiated agreement. Artinya ini adalah alternative terbaik yang bisa diambil seandainya negosiasi menemui jalan buntu.

“Agar menciptakan negosiasi yang win-win, maka Anda harus memikirkan opsi-opsi bagi kedua belah pihak.Jangan hanya memikirkan tawaran maksimal dan minimal buat diri sendiri.”

Ardhi Ridwansyah

<
>
6 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
William Atkinson
Kekuatan Pikiran dalam Bisnis dan Kehidupan Sehari-hari
Buku
Yuswohady, Farid Fatahillah, Budi Tryaditia dan Amanda Rachmaniar
Kejamnya Generasi Millennial Membantai Produk, Layanan, dan Industri
Buku
Malcolm Frank, Paul Roehrig, dan Ben Pring
Bagaimana Tetap Melaju di Sebuah Dunia yang Penuh Al, Algoritma, Bots, dan Big Data
Buku
Bernard T. Widjaya
Panduan Praktis Marketing dan Wirausaha
Buku
John Man
Pelajaran Kepemimpinan dari Sang Penakluk
Buku
James C. Collins & Jerry I. Porras
Kebiasaan Sukses Perusahaan yang Visioner