Pada era industri dahulu, marketer bergantung pada kerangka 4 Ps yakni product, price, place dan promotion, sebagai upaya membangun pemasaran terhadap konsumennya.

Perusahaan menciptakan produk dan mendefinisikan feature dan benefit yang diberikan, merancang harga, memilih tempat untuk menjual produk dan jasanya, serta mempromosikan melalui iklan, PR dan direct mail.

Di era ekonomi digital ini, marketer bergantung pada teknologi digital dan multimedia karena menyediakan informasi yang komprehensif dan memungkinkan interaksi one-to-one, memperkaya peluang bagi semua aktivitas pemasaran. Browser multimedia standar, software interfaces, dapat menjadi “killer application” dalam meraih tingkat kinerja pemasaran yang baru.

Sebagaimana internet berfungsi dimana-mana, peran perantara baru pun muncul, yaknithe mobilemediary, yang mencakup telepon genggam, personal digital assistants, dan sebagainya.

Selanjutnya, menggunakan sejumlah digital tools seperti electronic wallets, smart cards, mobile shopping lists, dan internet-enabled point-of sale systems.

Dalam merancang aktivitas pemasaran di era digital ini, marketer harus siap mengelola lebih banyak channels, dalam upaya memodifikasi penawaran dan harga pada channel yang berbeda.

Marketer perlu melatih kemampuan menyelesaikan konflik channel. Selain itu, membangun website perusahaan yang efektif dan atraktif.

Ada 2 faktor dalam mengelola website yakni faktor konteks dan konten. Pada faktor konteks, visitor web akan menilai situs dari ease of use dan physical attractiveness.

Atribut yang sangat penting diperhatikan antaralain: Kecepatan mengunduh pada situs, halaman pertama situs mudah dipahami, situs mudah dinavigasi dan dibuka dengan cepat. Selain itu, halaman tidak dipenuhi dengan konten, clean dan ukuran font dapat terbaca secara online.

Faktor konten adalah bagian yang mendorong visitor untuk berkunjung kembali ke situs tersebut. Untuk itu, konten haruslah menarik, bermanfaat, dan secara kontinu berkembang. Selain itu, marketer harus mampu membangun engagement pada customer-interactive communities. Dan menciptakan Word of Mouth melalui network hubs nya.

Marketer juga perlu mengelola promosi dengan semakin baik. Online advertising telah berkembang dengan cepat dan dalam bentuk yang beragam. Marketer dapat menggunakan metode sponsorship, microsites, banner ads, alliancesand affiliate programs, guerilla marketing, push advertisements atau webcasting.

“Hal paling penting adalah memprediksi dan meramalkan kemana konsumen akan bergerak, dan Anda berada di depan mereka.”

Philip Kotler