Perusahaan di masa ini haruslah berinvestasi pada teknologi informasi dan konektivitas jaringan.
Ketika gelembung dot com ‘meledak’ dan memengaruhi aspek kehidupan kita, sangat banyak perusahaan yang dengan cepat memasukkan e-commerce, e-procurement, e-recruitment, e-training dan jalur elektronik lainnya ke dalam praktek sehari-hari.
Era informasi telah menciptakan pasar yang kompetitif. Pembeli lebih aware dengan tawaran kompetitif, sadar harga, dan lebih menuntut dibandingkan era sebelumnya.
Kekuatan telah bermigrasi dari manufaktur dan retailer ke arah konsumen, dimana sekarang konsumen mendefinisikan apa yang diinginkan dalam bentuk produk/ servis/ harga yang dikustomisasi.
Ekonomi digital telah mencapai tahap dimana perusahaan harus mendefinisikan cakupan dan posisi pasarnya secara lebih kuat. Mereka memerlukan konsep pemasaran baru, kapabilitas, dan hubungan yang melampaui batas departemen pemasaran konvensional.
Pemasaran harus menjadi kekuatan yang lebih besar dalam strategi perusahaan.
Ada 9 pergeseran besar menuju ekonomi digital. Pertama, dari asimetri informasi ke demokratisasi informasi.
Kedua, dari barang untuk elite ke barang untuk semua orang. Ketiga, dari make-and-sell menjadi sense-and-respond. Keempat, dari local economy menjadi global economy.
Selanjutnya, pergeseran kelima yakni dari economics of diminishing returns menjadi economics of increasing returns. Keenam, dari kepemilikan aset menjadi perolehan akses. Ketujuh, dari corporate governance menjadi market governance.
Kedelapan dari mass market menjadi market of one. Dan yang terakhir, kesembilan, dari just-in-time menjadi real-time.