Market (pasar) saat ini berubah begitu cepat. Konsumen semakin sensitif terhadap harga, kompetitor baru, saluran distribusi baru, saluran komunikasi baru,internet, wireless commerce, globalisasi, deregulasi, privatisasi dan sebagainya.
Tidak hanya market yang berubah, tapi juga teknologi yang mendukungnya, sepertiecommerce, email, mobile phones, sales dan marketing automation, video conferencing, TV kabel, dan lain-lain.
Perusahaan perlu memikirkan peluang dan resiko globalisasi. Masalah besar ekonomi saat ini adalah overcapacity. Konsumen menjadi langka, bukan produk.
Dan, yang menjadi masalah ialah demand, bukan supply. Overcapacity mengarah pada hiperkompetisi, dengan terlampau banyaknya barang yang ‘mengejar’ terlalu sedikit pelanggan. Dan sebagian besar barang dan jasa tidak memiliki cukup diferensiasi.
Internet, teknologi, dan globalisasi telah digabungkan untuk menciptakan new economy. Dimana old economy dibangun dalam logika mengelola industri manufaktur.
Sedangkan new economy, dibangun pada logika pengelolaan informasi dan industri informasi. Dalam new economy, kompetitor yang memiliki sistem informasi dan intelijen terbaiklah, yang akan menjadi pemenang.
Internet memberikan kapabilitas baru bagi konsumen dan produsen. Sebelumnya perusahaan menjadi hunter searching bagi konsumen. Saat ini konsumenlah yang menjadi the hunter.
Konsumen menginformasikan perusahaan tentang kebutuhan spesifiknya, mengusulkan harga, menjelaskan bagaimana ingin menerima produk, dan konsumen memutuskan apakah memberi izin untuk menerima info dan iklan produk perusahaan tersebut.
Old economy tidaklah sepenuhnya hilang. Ekonomi saat ini merupakan campuran old economy dan new economy. Perusahan perlu memelihara keahlian dan kompetensi yang berjalan dengan baik di masa lalu. Namun mereka juga membutuhkan mind-set dan kompetensi yang baru, bila ingin berhasil di masa depan.
Bottom line-nya adalah pasar telah berubah demikian pesatnya daripada pemasaran. Model pemasaran klasik perlu disesuaikan kembali.
Bisnis saat ini harus berusaha untuk memenuhi kepuasan konsumen dengan cara yang semudah mungkin, meminimalisir waktu dan energi konsumen dalam mencari informasi, memesan maupun menerima barang dan jasa.
Bisnis harus bekerjasama semakin baik dengan kolaboratornya (supplier, distributor, karyawan dan komunitas), bila ingin menjamin kebutuhan konsumen terpenuhi dan menjadi lebih cost-effective. Terdapat2 kekuatan fundamental yang memengaruhinya, yaitu supply-side commoditization dan demand-side customization.
Bisnis perlu mengubah fokus mereka dari product portfolios menjadi fokus kepada customer portfolios. Strategi pemasaran harus dibangun dalam konteks strategi korporasi.
Marketing mengintegrasikan upaya menciptakan dan men-deliver customer value, serta harus memiliki pengaruh di seluruh organisasi. Marketing harus diposisikan sebagai pendorong strategi perusahaan pada ekonomi digital.