Bila seseorang bersedia berhenti berbicara dan mulai mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh, semua interaksi mereka akan menjadi lebih mudah, dan semua masalah komunikasi akan terhapus.

Berikut ini adalah pilihan alat-alat untuk mendengarkan dengan baik dan komunikasi yang baik secara umum. Ketika membacanya, jangan hanya memikirkan efektif tidaknya alat-alatnya melainkan juga mengetahui situasi saat alat itu nantinya Anda gunakan:

Pertama, buat mendengarkan menjadi pilihan sadar, bukan refleks pasif. Bila Anda merasa waktu untuk mendengarkan kurang kondusif, sampaikan saja secara jujur. “Saat ini bukan waktu yang tepat untuk kita berbicara.” Lalu, usulkan alternatif, kapan Anda bisa benar-benar menyimak? Ketika Anda memutuskan untuk mendengar, dengarkan dengan sungguh-sungguh.

Kedua, kesampingkan harapan Anda. Mendengarkan seseorang dengan sungguh-sungguh berarti mendengarkan apa yang dikatakannya, bukan menyaring ucapannya sesuai harapan Anda atau apa yang ingin Anda dengar. Jangan sampai kepentingan pribadi Anda membuat Anda tidak bisa mendengarkan secara penuh.

Ketiga, ajukanlah pertanyaan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, Anda perlu menanyakan beberapa hal tentang apa yang Anda dengar. Cukupkan tiga pertanyaan penting saja agar obrolan lebih berimbang, dan agar Anda tidak terkesan mengajukan pertanyaan yang asal-asalan. 

Keempat, tatap mata lawan bicara. Pemahaman Anda tentang apa yang dikatakan sangat dipengaruhi oleh apa yang Anda lihat, serta apa yang Anda dengarkan. Selain itu, melepas pandangan Anda dari pebicara akan memberi kesan negatif, bahkan kesan permusuhan. Jangan biarkan hal itu terjadi meski Anda tidak sengaja melakukannya. Jadi, tetap fokuslah.

Kelima, berikan perhatian Anda dan terus perhatikan. Orang sering berhenti mendengar sebelum pesan tersampaikan secara utuh. Akhirnya, pembicara enggan meneruskan apa yang sebenarnya penting untuk dia sampaikan. Anda kehilangan informasi yang penting ketika tidak menyimaknya secara penuh.

Setelah mengetahui lima alat mendengar tersebut, ada baiknya Anda meringkas (menulis) apa yang telah Anda dengar. Hal ini baik untuk menguji ingatan Anda, sekaligus menyimpan informasi dengan teliti dan benar. Jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan informasi tersebut, Anda bisa memeriksanya kembali detail-detailnya.

“Respek berbeda dari sekadar mengasihani seseorang. Respek membutuhkan pemahaman sungguh-sungguh tentang perasaan orang lain.”

Dale Carnegie