Strategi yang baik selalu mencerminkan dan mendukung pencapaian tujuan (target/goal). Dan yang terpenting di dalam lingkungan bisnis saat ini, perlu strategi yang fleksibel dan adaptif.
Tujuan yang sama sangat mungkin membutuhkan strategi yang berbeda ketika berhadapan dengan lingkungan yang berbeda.
Sebagai contoh, dalam tahun ini target penjualan produk Anda sebesar 2500 unit dan Anda telah menetapkan strategi A untuk meraihnya. Tahun berikutnya, untuk target yang sama, Anda harus mencari cara/strategi yang beda dan lebih baik. Misalnya, strategi A+B atau strategi C.
Kemampuan dan kecepatan untuk menjadi fleksibel dan adaptif tidak semata-mata ditentukan oleh kuantitas, namun lebih ditentukan oleh kualitas manajemen atau kemampuan mengelola resource yang Anda miliki.
Di dalam praktik bisnis, sebuah korporat besar harus mulai membangun kepercayaan, otoritas, dan kebebasan inovasi kepada divisi atau sub-business unit andalan. Samsung pun beradaptasi cepat dengan melihat fakta menurunnya penjualan Nokia.
Atau, Apple yang berani menghentikan ratusan lini produknya dan hanya fokus pada produk-produk unggulannya saja. Mereka mampu bergerak dengan lincah meski ‘badannya’ besar dan keputusannya cepat untuk membuat strategi yang fleksibel.
Sebab, masalah strategi sering terjadi akibat jeratan kekakuan strategi itu sendiri. Sebagian besar perusahaan (menengah dan besar) merancang rencana strategi untuk jangka waktu lima tahun. Maka, perdebatan di ruang manajemen semakin seru ketika kondisi bisnis mengharuskan perubahan yang cepat.
Michael Raynor, dalam bukunya yang berjudul Strategy Paradox, membahas kembali kisah kegagalan Sony Betamax yang sebenarnya berakar dari arogansi manajemen dan rasa percaya diri yang terlalu tinggi, tanpa peduli untuk bekerja sama dengan pihak ketiga.
Itu artinya, Sony terlalu meremehkan faktor ketidakpastian (uncertainty). Perlu diketahui, bahwa satu-satunya kepastian dalam dunia bisnis adalah bahwa lingkungan bisnis tidak pernah memiliki kepastian, semua sangat relatif dan tidak bisa diprediksi dengan mudah. Maka, strategi terbaik ialah strategi yang bisa Anda ubah ketika diharuskan berubah.