Kemeriahan internet juga mempengaruhi model bisnis jurnalisme. Bisnis surat kabar cetak yang dituntut beradaptasi dan beralih ke media digital, serta bisnis media daring yang dituntut terus mencari dan mencoba sumber pendapatan untuk menopang bisnisnya.
Dalam rantai bisnis jurnalisme lama, perusahaan media mempunyai kendali penuh atas bisnisnya, namun di era digital, model bisnis sepenuhnya berubah yang mayoritas diambil alih oleh perusahaan teknologi informasi, seperti Google dan Facebook.
Bisnis jurnalisme era digital memang sedang sulit. Keberagaman sumber pendapatan menjadi penopang terbaik roda bisnis perusahaan media saat ini. Sumber pendapatan yang berpotensi besar yaitu langganan berbayar dan konten yang dipasangi iklan.
Selain cara tersebut, perusahaan media daring juga dituntut untuk memiliki kedekatan dengan khalayak muda yang lahir pada era digital.
Produksi konten perlu menyesuaikan pola pikir dan kebiasaan khalayak muda, yaitu ringan, lucu, dengan variasi yang beragam. Karena menurut riset, konten yang mengandung unsur humor lebih menarik dan membuat mereka berinteraksi lebih lama dengan laman.
Investasi teknologi juga menjadi poin penting dalam meningkatkan pendapatan bisnis. Perusahaan pers harus lebih peka terhadap dinamika teknologi informasi, karena dalam ekosistem internet, akan selalu ada terobosan baru setiap hari, dan ada yang ditinggalkan.
“Penting bagi perusahaan pers di dunia digital untuk melihat teknologi sebagai investasi, bukan pengeluaran.”
Engelbertus Wendrata