Kita cenderung mengambil keputusan berdasarkan perencanaan, pengalaman dan hal-hal yang sudah kita ketahui sebelumnya atau yang disebut juga dengan “draf pertama”. Cara ini lazim dilakukan banyak orang dalam proses pengambilan keputusan. Namun, untuk menghasilkan sebuah keputusan yang lebih baik, cara ini perlu Anda abaikan.

Cara inilah yang digunakan oleh agen FBI dalam menangkap Whitey Bulger, seorang penjahat besar yang terkenal licin dan lihai. Dalam persembunyiannya, Bulger mencoba mengelabui FBI dengan cara hidup sederhana seperti masyarakat biasa yang sedang menikmati masa tua.

Terpaku pada konsep draf pertama, FBI mencoba mencari seorang penjahat besar yang hidup mewah dengan uang dan harta melimpah. FBI pun berusaha menemukannya di tempat-tempat yang sesuai dengan karakteristiknya sebagai seorang penjahat kelas kakap. Cara ini terbukti gagal.

Sadar akan kekeliruannya, FBI pun kembali mendefinisikan ulang sosok Burger sebagai seseorang yang sedang menghabiskan masa tua. Cara ini terbukti efektif dan Burger pun akhirnya berhasil ditangkap.

Selain membuang draf pertama, Anda juga perlu memberikan jeda baik ruang maupun waktu terhadap masalah yang sedang menimpa Anda. Menjauh sejenak dari masalah dan melakukan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah tersebut justru dapat memberikan Anda jalan keluar yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Banyak orang yang menemukan solusi ketika mereka menjauh dari masalah dan pekerjaannya. Salah satunya adalah Linus Pauling, seorang pakar kimia yang menemukan teori molekul. Pauling juga merupakan satu-satunya tokoh yang menerima dua hadiah nobel sekaligus yaitu nobel ilmiah dan nobel perdamaian.

Uniknya, Pauling tidak mendapatkan inspirasi tersebut ketika ia mati-matian dalam bekerja. Ia justru memperoleh berbagai inspirasi dan pengetahuan baru justru ketika ia berada di ruang tidur. Saat itulah ia mencoba membebaskan pikirannya untuk memikirkan banyak hal dan ia pun berhasil menemukannya.