Kuantitas dan kualitas tidak selalu berjalan secara beriringan termasuk dalam pengambilan keputusan. Jumlah orang yang terlalu banyak dalam pengambilan keputusan belum tentu menghasilkan keputusan yang berkualitas.
Hal inilah yang terjadi pada pernikahan Jordan dan pasangannya. Masing-masing anggota keluarga mulai dari ibu, ayah dan saudaranya ingin sama-sama terlibat dalam pesta pernikahannya. Setiap orang pun memiliki konsepnya masing-masing sehingga perdebatan sering kali terjadi diantara mereka.
Meskipun pesta pernikahan tetap dilaksanakan, ada anggota keluarga yang kecewa karena masukannya tidak dilaksanakan. Selain itu, ada pula hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan seperti mengundang dua jenis band berbeda untuk menengahi perbedaan selera musik di antara anggota keluarga.
Selain keterlibatan banyak orang, kepercayaan diri yang berlebihan juga tidak terlalu bagus dalam pengambilan sebuah keputusan. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi justru sering mengarahkan Anda kepada keputusan yang salah.
Seperti yang dilakukan oleh Diane Ravitch ketika menjabat sebagai ahli kebijakan pendidikan Amerika yang ingin melakukan revolusi terhadap sistem pendidikan saat itu. Berada di puncak tertinggi dalam karirnya, Ravitch ingin memperbaiki sistem pendidikan dengan menaikkan standar penilaian meski ide tersebut mendapat banyak kritikan dan penolakan
Tidak seperti yang ia harapkan, kebijakan ini justru memunculkan sebuah desakan agar para guru hanya mengajarkan materi yang akan diujikan sehingga standar pendidikan dapat tercapai. Hal ini tentu tidak baik bagi dunia pendidikan. Namun keputusan yang dibuat sudah terlanjur berjalan dan sulit dibatalkan.
Kini, Ravitch pun berada di luar kekuasaan dan berjuang melawan keputusan yang ia buat sendiri bersama orang-orang yang kritikannya dulu sempat ia abaikan. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika Ravitch tidak terlalu percaya diri dengan ide yang ia miliki dan mau mendengarkan berbagai kritikan yang datang dari luar.