Salah satu cara tidak biasa yang jarang digunakan oleh banyak orang dalam menyelesaikan rmasalah dan mengambil keputusan adalah berpikir terbalik. Berpikir terbalik memungkinkan Anda melihat segala sesuatu secara berbeda.
Ketika Anda mencoba berpikir secara terbalik, Anda dapat mengubah masalah menjadi berkah. Anda juga dapat mengubah sesuatu yang dilihat oleh orang lain sebagai kekurangan menjadi sebuah kelebihan.
Salah satu contoh kebijakan yang diambil berdasarkan konsep “berpikir terbalik” ini adalah ide dekriminalisasi terhadap para pemakai narkoba yang dilakukan di Portugal. Alih-alih menangkap, menghukum dan memerangi para pemakai narkoba, negara ini justru malah mencabut undang-undang pidana terhadap pengguna narkoba.
Meskipun terkesan aneh dan sempat ditentang oleh anggota legislatif, kebijakan ini justru sangat efektif dan berhasil menurunkan tingkat penyalahgunaan narkoba di negara tersebut sampai lima puluh persen. Kebijakan ini pun kemudian ditiru dan diterapkan oleh puluhan negara lainnya.
Selain berpikir terbalik, Anda juga harus mencoba mendengarkan suara diri Anda sendiri karena hanya Andalah yang mengetahui kemampuan diri Anda. Begitu juga dengan orang lain. Mereka lebih mengetahui apa yang mereka inginkan dan apa yang harus mereka lakukan agar masalah mereka terselesaikan.
Anda cenderung mengambil sebuah keputusan secara spontan ketika sedang sendirian dibandingkan ketika sedang bersama dengan banyak orang. Ketika Anda sedang bersama dengan orang lain dan dituntut untuk segera mengambil tindakan, Anda cenderung menunggu dan meminta persetujuan.
Terakhir, Anda juga harus memberikan kebebasan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. Setiap orang dapat memberikan hasil terbaiknya ketika mereka diberikan kebebasan dalam mengerjakannya.
“ Kita sepuluh kali lebih mungkin menolong seseorang yang berada dalam bahaya ketika kita sendirian daripada ketika berada dalam kelompok “
David Niven,Ph.D.