Dalam memasarkan produk-produk dari startup Anda, Anda harus fokus menjual keunggulan dari produk tersebut. Keunggulan ini pun harus Anda petakan sejak awal sehingga memudahkan Anda ketika proses penjualan dilakukan.
Jika membahas fokus, perlu Anda ketahui bahwa produk memiliki banyak fitur tapi bersifat medioker bukanlah sesuatu yang baik. Fokus membangun satu fitur yang menjadi solusi adalah sesuatu yang harus Anda lakukan.
Twitter fokus agar user-nya bisa mem-posting dan membaca update pada detik itu juga. Dropbox fokus agar file uang dibuat user bisa sync dengan device mereka yang lain. Intinya fokuslah dalam mengembangkan produk.
Selain masalah penjualan dan produksi, Anda juga harus ingat akan pentingnya membangun relasi dengan berbagai pihak. Membangun kerja sama strategis berguna untuk meningkatkan value dari produk Anda.
Membangun jaringan juga punya banyak manfaat lain, seperti menemukan mentor, menemukan co-founder, peluang partnership, hingga menggaet early adopters. Anda juga perlu secara khusus membangun jaringan dengan media karena dapat mengurangi biaya iklan.
Untuk melakukannya Anda perlu menyiapkan media kit dari startup Anda, kemudian ‘senggol’ jurnalis terkait, dan jangan lupa membuat blog terkait perkembangan startup Anda.
Anda juga perlu mengoptimalkan early adopters. Early adopters adalah orang-orang pertama yang menggunakan produk Anda. Early adopters berguna untuk mempromosikan produk Anda serta berpotensi menjadi fans setia dari produk Anda.
Dalam menjalankan startup, Anda harus selalu memperhatikan user dari produk Anda. Hal ini penting untuk menyelesaikan berbagai masalah dari user Anda. Anda dapat menggunakan survei ataupun berbicara langsung dengan user untuk mencari tahu masalah mereka.
Ketika startup Anda mulai merekrut orang dari luar, maka jangan sampai Anda tidak membuat budaya kerja. Budaya kerja dapat dibentuk melalui poin-poin penting tentang perilaku dan karakter yang perlu dimiliki oleh setiap personel startup.