Karena startup adalah bisnis, tentu yang paling penting bagaimana Anda mendapatkan keuntungan dari suatu produk. Aktivitas ini biasa disebut monetizing. Monetizing adalah esensi dari sebuah startup.
Salah satu messenger apps, Line, tidak menarik bayaran kepada user-nya, tetapi mereka mendapatkan keuntungan dari penjualan stiker, purchase in-game, dan promosi.
Dalam mempercepat pertumbuhan startup, Anda juga membutuhkan investor. Dalam memilih investor, Anda jangan hanya tergiur dengan tawaran yang diberikan, tetapi Anda juga perlu memperhatikan kesamaan visi, keahlian, dan koneksinya.
Ketika mempersiapkan pitching untuk investor, Anda harus memperhatikan people, product, dan market dari startup yang Anda miliki.
Ketika startup Anda mulai mendekati kesuksesan, maka Anda akan membicarakan yang namanya pembagian saham. Ini khusus bagi startup yang founder-nya lebih dari satu. Dalam pembagian saham harus jelas pembagiannya beserta kerjaan yang akan dilakukan masing-masing founder.
Walaupun Anda dapat mendapatkan keuntungan yang besar ketika startup Anda sukses, pada masa-masa awal Anda akan mengeluarkan uang bahkan dari kantong Anda sendiri sekalipun.
Istilah itu juga bisa biasa disebut dengan istilah bootstrap. Maka dari itu penting bagi Anda untuk terus hidup dalam budaya hemat. Jangan belanjakan uang Anda untuk membeli hal-hal yang tidak berguna bagi kelangsungan bisnis Anda.
Yang paling penting juga dalam bisnis startup adalah cash. Banyak startup yang gulung tikar bukan karena tidak ada profit, tetapi melainkan karena tidak adanya cash di tangan. Profit adalah selisih antara pendapatan dengan pengeluaran, sedangkan cashflow adalah jumlah selisih uang aktual yang masuk dengan uang aktual yang keluar.
Terakhir, Anda harus menyadari bahwa startup pada dasarnya adalah sebuah institusi bisnis. Maka sudah selayaknya seorang founder startup memiliki gambaran yang jelas terkait area dari bisnis yang dijalankan.