Ketika Anda ingin menjadi seorang founder startup, maka Anda harus menjadi evangelist bagi produk Anda. Evangelist di sini maksudnya adalah peleburan antara Anda dengan produk. Melebur karena antara Anda dan produk memiliki visi yang sama.
Sebagai founder, Anda juga harus memiliki sifat serba bisa. Hal ini karena pada tahap awal membangun startup, Anda akan dibatasi oleh keterbatasan dana dan SDM.
Untuk mencapai kesuksesan, Anda juga perlu didukung dan dibimbing orang lain. Didukung oleh lingkungan yang positif. Walaupun terlihat sepele, ternyata hal sangat penting bagi Anda. Bahkan salah satu entrepreneur top Amerika, Jim Rohn, mengatakan “You are the average of the 5 people you spend the most time with”.
Ketika Anda memulai untuk membangun sebuah startup, tentu Anda memiliki berbagai keterbatasan seperti dalam kemampuan, pengalaman, hingga relasi. Untuk membantu Anda menyelesaikan hal tersebut, Anda perlu mencari seorang mentor.
Sudah menjadi kewajiban juga bagi seorang founder untuk memiliki etos kerja yang baik. Salah satunya adalah sifat kerja keras. Walaupun kedengarannya hanya klise, tapi kenyataanya ini memang faktor yang menentukan.
Selain dari itu, Anda juga harus punya kesabaran dalam mengembangkan startup karena tidak ada yang instan dalam mencapai kesuksesan.
Selain harus bekerja, Anda juga tidak boleh melupakan sisi spiritualitas karena itu juga sangat penting. Hal ini mengingat bahwa manusia terdiri atas jasmani dan rohani.
Co-Founder Petakumpet, M. Arief Budiman, pernah mengalami kegalauan ketika Petakumpet mengalami perkembangan. Namun akhirnya ia mengubah pola hidupnya dengan sering mengingat Tuhan, rajin bersedekah, dan shalat di awal waktu sehingga kegalauannya pun hilang.
Sebagai seorang founder, Anda pun harus menghindari distraksi atau terganggunya konsentrasi dalam membangun startup. Bahkan fokus Anda juga harus ditingkatkan ketika produk Anda sudah di-launch dan revenue sudah mulai masuk.
Dalam perjalanan membangun startup, sudah biasa menemukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya kegagalan. Namun harus Anda ingat bahwa kegagalan adalah sesuatu yang wajar.
“Lakukanlah lebih dari yang diharapkan, selalu!”
Larry Page
