Takdir memang sudah ditentukan oleh Tuhan semenjak Anda terlahir di dunia. Namun, salah bila Anda menganggap bahwa Anda tidak berhak menentukan jalan hidup Anda.
Ada takdir yang bisa diubah dan takdir yang tidak bisa Anda ubah. Seperti jenis kelamin, umur, kematian, jodoh dan rezeki, itu mutlak ditentukan oleh Tuhan.
Namun, bagaimana cara Anda mengubah nasib dan meraih kebaikan, adalah ranah yang bisa Anda upayakan.
Kalau Anda terlahir miskin, Anda masih bisa bekerja keras agar bisa menjadi kaya. Karena, kalau Anda menyerah begitu saja, Anda akan menjadi orang yang tidak pandai bersyukur. Anda masih bisa menjadikan hidup Anda lebih baik.
Maka, Anda harus mengubah pola pikir tentang takdir dan nasib. Anda harus memahami mana saja takdir yang tidak bisa Anda ubah dan mana saja nasib yang bisa Anda perbaiki.
Tidak sedikit orang sukses yang terlahir dari keluarga miskin, tetapi mereka bisa mengangkat derajat dan martabat keluarganya dengan bekerja keras.
Anda adalah arsitek bagi kehidupan Anda sendiri. Namun, jangan melupakan keterlibatan Tuhan dalam hidup Anda. Perlu Anda catat kembali, bahwa konsep meaningful life ialah saat kehidupan Anda bernilai sesuai dengan apa yang diridhai Tuhan.
Jangan berpikir juga bahwa kesuksesan hanya bisa dijemput dengan instan. Anda tetap harus menjalani prosesnya, bekerja keras, disiplin dengan waktu, dan berkomitmen dengan visi Anda sendiri.
Selain faktor kerja keras, tentulah Anda berdoa agar Tuhan melancarkan setiap aktivitas Anda. Meskipun Anda sudah sukses dan berprestasi, kembalikan kesuksesan tersebut kepada-Nya dengan cara membantu orang lain.
Ketika bertemu dengan siapa pun, Anda bisa belajar dan bekerja sama dengannya. Anda bisa belajar dari orang-orang sukses yang bisa Anda temui langsung di mana saja. Meskipun untuk proses yang Anda lakukan tetaplah dilakukan secara bertahap, tidak bisa secara instan.
Mulailah mencapai target dari yang kecil ke goal yang kecil lainnya. Ingatlah, hal-hal kecil bisa menghasilkan hal besar.
“Hari kemarin adalah sebuah cek yang dibatalkan. Hari esok adalah sebuah surat pinjaman, sedangkan hari ini adalah uang tunai satu-satunya yang Anda miliki. Maka, belanjakanlah dengan bijaksana.”
Kay Lyons