Ketertarikan dapat terbentuk dari cara Anda memulai suatu percakapan.
Terdapat dua jenis pendengar, yang pertama adalah lawan bicara yang sama sekali tidak mengetahui topik yang Anda ceritakan. Maka ketertarikannya akan tergantung pada seberapa menarik Anda menceritakan topik tersebut.
Jenis kedua adalah lawan bicara yang mengetahui topik tersebut dan ingin mengetahui lebih lanjut. Maka ketertarikannya akan tergantung pada seberapa baik Anda mengundang pertanyaan dan menjawabnya.
Setiap orang akan tertarik dengan sebuah topik atau informasi baru. Apabila Anda tidak memiliki informasi baru, Anda dapat menggunakan beberapa teknik berikut ini.
Pertama, teknik ‘bagaimana jika’ dengan cara melemparkan pertanyaan yang mengandaikan suatu kondisi. ‘Bagaimana jika anjing dapat berbicara?’ atau ‘Bagaimana jika para kepala eksekutif dilatih sejak usia muda?’ adalah contoh pertanyaan yang dapat mendorong Anda dan lawan bicara untuk berpikir dengan cara yang lucu dan ceria.
Anda juga dapat menggunakan teknik mencari kemungkinan dan alternatif dengan bertanya ‘Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini?’. Pertanyaan semacam ini akan memperkaya sebuah diskusi.
Teknik lain yang dapat digunakan adalah teknik koneksi, yaitu menghubungkan beberapa kejadian dan informasi menjadi sesuatu yang menarik. Bukankah teori konspirasi selalu menjadi hal menarik untuk dibicarakan?
Dalam diskusi, menjadi pendengar yang baik sama pentingnya dengan menjadi pembicara yang baik. Mendengar bukan hanya menunggu giliran berbicara, namun memahami apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. Saat mendengar, perhatikanlah apa yang disampaikan pembicara dan pahamilah nilai-nilai dari hal yang dibicarakan.
Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda mungkin akan mendapatkan informasi baru, sudut pandang baru, dan wawasan yang baru. Anda juga dapat memahami persepsi yang berbeda-beda, mempelajari alasan di balik suatu pendapat dan memahami sifat dan perasaan pembicara.