Buku

How They Started Digital

Bagaimana 25 Ide Bagus menjadi Bisnis Digital yang Spektakuler
By David Lester
<
>
3 dari 7

Pada tahun 2005, Martin Lorentzon dan Daniel Ek bertemu. Mereka memiliki kesamaan hobi, yakni menyukai musik. 

Kesamaan tersebut mendasari ide mereka untuk membuat layanan Spotify yang seperti iTunes, tetapi jutaan musik bisa tersimpan. Spotify juga mirip dengan JukeBox, di mana pengguna dapat memutar musik sesuai keinginan tanpa harus mengunduhnya. 

Tantangan utama sebelum Spotify dirilis adalah penghematan anggaran untuk tempat penyimpanan musik. Daniel membentuk tim untuk mengembangkan sistem hybrid baru yang dapat mengurangi kapasitas penyimpanan. 

Tantangan kedua adalah membujuk label rekaman untuk merilis musik ke Spotify. Strategi Daniel ialah dengan berjanji akan memberikan informasi pemasaran yang diperoleh dari data Spotify. 

Spotify dirilis di 6 negara Eropa tanggal 7 Oktober 2008. Kurang dari setahun, 6 juta pengguna telah bergabung. Meskipun tumbuh dengan cepat, pada tahun 2010 Spotify mengumumkan kerugian karena jumlah pengguna premium (berbayar) kurang dari ekspektasi. 

Selain itu, mereka juga harus menghadapi kritik dari para musikus perihal royalti dari Spotify yang dinilai rendah. 

Dalam jangka waktu lima tahun, Spotify memang telah berjaya di berbagai negara, tetapi mereka terus berusaha memunculkan fitur-fitur baru agar dapat tetap bersaing di industri musik digital.

Berbeda dengan Spotify, kesuksesan Pixar memerlukan perjuangan berat selama 10 tahun. 

Ed Catmull dan John Lasseter memiliki mimpi yang mustahil saat itu, yaitu membuat film animasi yang sepenuhnya menggunakan computer, sedangkan teknologinya belum ada. 

Pixar adalah sebuah divisi di perusahaan Lucasfilm yang mengurusi perangkat keras dan lunak untuk mendukung kemampuan grafis. Divisi ini dijual oleh Lucasfilm lalu dibeli oleh Steve Jobs, CEO Apple saat itu (1985). 

Pengembangan teknologi menguras habis dana yang ada. Pixar pun mulai mencari pemasukan dari membuat film animasi pendek dan iklan TV. 

Tahun 1991, Disney mengajak Pixar bermitra untuk membuat film animasi bersama, Toy Story. Produksi film ini membutuhkan waktu 4 tahun serta proses yang melelahkan. 

Disney sempat mengancam akan menghentikan produksi karena film tersebut tidak menampilkan kemampuan John yang cemerlang seperti pada film animasi pendek lainnya yang dibuat oleh Pixar. Namun, setelah melalui revisi, Disney setuju untuk terus melanjutkan produksi. 

Toy Story dirilis pada November 1995 dan dengan cepat meraih sukses. Pada tahun 2006, Disney mengakuisisi Pixar di bursa saham seharga 7.5 miliar USD. Sejak bergabung dengan Disney, Pixar semakin produktif mengeluarkan film animasi yang hits di pasaran. 

<
>
3 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Tim MarkPlus
Panduan Praktis tentang Manajemen Merek
Buku
Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan
Bergerak dari Tradisional ke Digital
Buku
David Meerman Scott
Pendekatan Baru untuk Menjangkau Audiens secara Langsung
Buku
James C. Collins & Jerry I. Porras
Kebiasaan Sukses Perusahaan yang Visioner
Buku
Austin Kleon
10 Jalan untuk Membagikan Kreativitas
Buku
Hermawan Kartajaya dan Waizly Darwin
Surfing New Wave Marketing