Suatu hal yang sering Anda lakukan lambat laun akan menjadi sebuah kebiasaan. Begitu juga dengan sebuah produk. Jika seseorang sering berinteraksi dengan suatu produk, lambat laun produk tersebut akan menjadi bagian kesehariannya.
Sebuah perusahaan tidak bisa terus-terusan mengandalkan pemicu eksternal untuk membuat orang-orang menggunakan produknya. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya untuk memasang iklan dan keefektifannya juga tergantung banyak variabel.
Mau tidak mau, cepat atau lambat, sebuah perusahaan yang ingin mengait pelanggannya menggunakan metode Hook harus mampu memunculkan dorongan internal yang datangnya langsung dari dalam diri seorang pelanggan. Lalu, bagaimana cara melakukanya?
Pikirkan apa tujuan Anda ketika Anda membeli suatu produk atau jasa? Pastinya untuk membantu Anda menyelesaikan masalah ataupun untuk memenuhi keinginan tertentu kan?
Misalnya, apa alasan anda membeli makanan, pakaian ataupun gadget? Anda mungkin akan menjawab untuk memenuhi rasa lapar, melindungi tubuh, membantu Anda tetap update terhadap perkembangan informasi yang ada atau bisa jadi supaya Anda bisa bersenang-senang dengan barang tersebut.
Ketika Anda merasa suatu produk mampu memenuhi kebutuhan Anda, baik negatif (untuk menyelesaikan masalah) maupun positif (sebagai sarana hiburan) disitulah dorongan internalitu muncul. Terkadang perasaan negatif—seperti ketakutan akan ketinggalan informasi maupun tren terkini—merupakan faktor terkuat munculnya sebuah dorongan internal akan suatu produk.
Ketika dorongan internal itu semakin kuat, Anda akan merasakan getaran untuk terus menggunakan produk tersebut sesering mungkin. Namun dorongan internal ini bukanlah satu-satunya faktor yang akan menentukan apakah Anda akan menggunakan produk tersebut atau tidak, ada faktor-faktor lainnya yang akan dibahas selanjutnya.
“Teknologi atau produk yang secara signifikan mengurangi jumlah langkah untuk mencapai suatu tujuan akan banyak dipakai pengguna yang terbantu olehnya. ”
Nir Eyal & Ryan Hoover