Sebuah kebiasaan tidak bisa dibentuk secara instan. Sebagai contoh, seseorang tidak akan langsung percaya akan suatu produk dan langsung menggunakanya. Hal seperti ini butuh proses, dan hal pertama yang di butuhkan adalah pemicu eksternal.
Pemicu eksternal bisa berupa rekomendasi dari teman atau iklan di internet, atau bisa juga testimoni dari pengguna produk tersebut. Pemicu eksternal seperti ini diperlukan karena suatu produk pada awalnya belum menjadi bagian dalam kehidupan calon penggunanya.
Saat ini, mungkin dalam sehari Anda bisa mengecek berpuluh-puluh atau mungkin ratusan kali akun Facebook, Twitter, Instagram ataupun media sosial lainnya. Anda mungkin membuat akun Facebook karena invitation dari teman-teman Anda yang terlebih dahulu menggunakanya, atau mungkin karena trenFacebook yang heboh sekitar 9-10 tahun yang lalu.
Disini faktor ajakan dari teman maupun kehebohan yang terjadi merupakan pemicu eksternal yang mendorong Anda untuk menggunakan Facebook dan media sosial lainnya.
Ada berbagai macam pemicu eksternal, baik itu iklan yang tayangkan di media, undangan teman untuk bergabung ke media sosial dan sebagainya. Pemicu eksternal semacam ini akan mendorong orang untuk mengambil sebuah tindakan.
Untuk membuatnya menjadi lebih efektif, diperlukan hal-hal yang sederhana untuk di lakukan, agar calon pengguna produk tersebut mau menggunakannya. Jika hal-hal yang harus dilakukan untuk menggunakan produk tersebut terlalu rumit, kemungkinan calon pengguna tersebut tidak akan jadi menggunakannya.
Bayangkan jika untuk sign-in Facebook dibuat sangat rumit dan memakan waktu yang lama—terutama untuk mengisi formulir registrasinya—niscaya banyak orang yang malas untuk menggunakannya.
Sekarang ini banyak sekali produk aplikasi yang hanya membutuhkan sign-in menggunakan akun Google ataupun Facebook, sehingga proses registrasi menjadi jauh lebih mudah bagi mereka.