Mecca Cola merupakan perusahaan yang didirikan oleh Tawfik Mathlouthi di Prancis. Perusahaan ini memiliki cara berbeda dalam memasarkan produknya, di mana saat itu terjadi gelombang besar-besaran anti-Amerika.
Mecca Cola membujuk konsumen untuk membeli produk Muslim, mereka menjanjikan 10 persen keuntungannya akan di donasikan untuk anak-anak Palestina. Mecca Cola juga melabeli produknya dengan kalimat seperti; “Minum yang berkomitmen.”
Dengan cara tersebut, Mecca Cola meraup keuntungan yang sangat banyak, dan merek serupa seperti Umma Cola dan Zamzam Cola akhirnya ikut menuai keuntungan juga.
Perusahaan-perusahaan tersebut membentuk jati diri dengan menyuarakan identitas dengan cara-cara yang berbeda dalam menghadapi budaya konsumerisme yang semakin meningkat.
Seperti halnya dengan situs web Halal Food Hunt, sebuah situs yang didirikan oleh perempuan Muslim di Singapura. Mereka berupaya memperluas produk halal, dengan menuliskan moto; “Halal dulu, yang lainnya nanti!”.
Mereka mendokumentasi beberapa menu dengan beberapa opsi pilihan yang bisa orang-orang pilih untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Mereka membantu orang agar produk yang mereka pilih itu halal dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Islam.
Karena kekuatan masyarakat menengah Muslim semakin menyadari bahwa konsumerisme merupakan faktor kunci yang bisa membuat posisi mereka semakin berkembang di dunia Modern. Mereka mempertimbangkan pasar dengan gaya hidup islami yang lebih luas.
Kekuatan konsumerisme bisa dijadikan sarana untuk menyuarakan nilai-nilai islami, mulai dari makanan dan minuman, pakaian, sampai dengan gaya melancong. Generasi M memadukannya dengan menjadikan ekspresi identitas Islam ke dalam konsumerisme.