Generasi M percaya bahwa iman dan modernitas sama-sama menguntungkan.Keduanya bisa menjadi panduan prinsip kehidupan bagi generasi muda Muslim di dunia dalam membangun kebersamaan di antara umat beragama.
Selain itu, dengan perpaduan antara iman dan modernitas akan lebih memudahkan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, lebih beragam, dan tentunya penuh tantangan dalam hidup di dunia.
Bagi generasi M, agama akan menjadikan modernitas semakin lebih baik, demikian juga modernitas bisa membuat agama semakin lebih baik. Keduanya saling bersinergi sehingga membuat kesatuan yang utuh untuk membentuk masyarakat dunia yang lebih baik.
Hal ini berbanding terbalik ketika zaman Renaisans, di mana lebih mengagungkan sains dan teknologi dan menganggap bahwa agama hanya menghalangi suatu kemajuan dari masa depan.
Generasi M mencoba memadukannya bahwa agama, modernitas, dan sains merupakan sisi-sisi satu kehidupan yang sama, dan bukan sesuatu yang bertolak belakang. Generasi M memperkaya modernitas dengan inspirasi dari keimanan mereka.
Anda bisa melihat bagaimana generasi muda Muslim menunjukkan identitasnya, seperti Video Mipsterz yang dibuat Layla Shaikley, ia merekam wanita berhijab saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari tanpa sepengetahuan mereka.
Video yang tersebar luas di Amerika tersebut menampilkan generasi muda wanita berhijab yang senantiasa menunjukkan feysen dengan kegiatan seperti bersepeda, bermain papan seluncur, tertawa, dan bersenang-senang.
Mungkin banyak orang akan bertanya, apakah tidak ada kegiatan-kegiatan lain yang lebih baik? Kegiatan yang lebih menunjukkan kesan islami?
Namun, Anda akan memahami di tengah iklim kekerasan dan stereotip sempit terhadap Muslim, kegiatan yang dilakukan Layla merupakan sesuatu yang luar biasa. Mereka memberikan pesan bahwa Islam agama yang penuh kedamaian, tentunya dengan cara-cara mereka yang berbeda.
“Ceritakan kisah Anda sendiri dan jangan mengandalkan orang lain untuk melakukannya bagi Anda.”
Layla Shaikley