Elon Musk lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Afrika Selatan sebelum pindah ke Kanada. Elon kecil merupakan seorang kutu buku yang sangat mencintai dunia teknologi dan fantasi. Ia memiliki kepribadian yang keras dan juga pantang menyerah.
Kepribadiannya yang keras dan mandiri berasal dari didikan ayahnya sejak kecil. Ayahnya,Errol Musk merupakan seorang ayah yang keras dalam mendidik anak laki-lakinya. Elon dan saudara laki-lakinya-Kimbal- selalu diajarkan untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri.
Selain itu, kehidupan keras di Afrika Selatan juga ikut membentuk sikap dan kepribadian Elon. Di masa sekolah, ia pernah diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Ia juga sering mendapatkan penghinaan, ancaman dan perlakuan yang tidak menyenangkan selama berada di Afrika akibat konflik warna kulit yang terjadi di negara itu.
Ketertarikan Elon terhadap dunia teknologi dan fantasi sudah terlihat sejak kecil. Di usia 12 tahun,ia pernah membuat video game tentang penjelajahan ruang angkasa yang dimuat di salah satu majalah teknologi di Afrika Selatan. Hal ini merupakan prestasi luar biasa yang jarang diperoleh oleh anak-anak seusianya.
Elon sudah menjadi seorang kutu buku sejak kecil. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di toko buku dan perpustakaan. Kesukaaannya kepada buku dan ilmu pengetahuan ini membuatnya agak kaku dan tidak terlalu populer di sekolah. Di Afrika, laki-laki yang populer adalah laki-laki yang suka olahraga dan bertubuh atletis.
Kehidupan dan pola pikir kebanyakan orang di Afrika saat itu membuat Elon merasa terasing. Ia merasa tidak betah dan ingin segera mewujudkan impiannya untuk pindah ke negara yang memungkinkan ia berkembang sesuai dengan kemampuan dan kepribadiannya yaitu Amerika.
Keinginannya ini mulai terwujud ketika ia sudah menyelesaikan pendidikan SMA-nya. Sebelum pindah ke Amerika, ia terlebih dahulu mencari kerja dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Queens Kanada. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Universitas Pennsylvania dan mendapatkan dua gelar sekaligus yaitu di bidang Ekonomi dan Fisika.
“ Harus ada alasan untuk suatu nilai. Aku lebih memilih bermain video game, menulis kode perangkat lunak dan membaca buku daripada berusaha untuk mendapatan nilai A jika tidak ada alasan dan kepentingan tertentu untuk mendapatkannya .“
Elon Musk