Tidak hanya mampu menyampaikan argumen dengan baik, Anda juga harus mampu menanggapi argumen lawan bicara Anda dan mencermatinya dengan seksama.
Ada tiga cara yang dapat Anda terapkan dalam menanggapi argumen lawan bicara Anda. Pertama, dengan membantah premis atau fakta yang dipaparkan lawan bicara Anda.
Misalnya, lawan bicara Anda mengatakan; “Suhu rata-rata di Inggris menurun, maka pembicaraan mengenai pemanasan global hanyalah omong kosong”.
Anda dapat mendebat fakta yang diberikan dengan menunjukkan sebuah penelitian, bahwa suhu rata-rata di Inggris mengalami kenaikan atau Anda dapat mempertanyakan valid atau tidaknya data yang ia berikan.
Kedua, dengan mendebat kesimpulan yang diberikan. Dalam isu pemanasan global tadi contohnya. Anda dapat mendebat kesimpulannya dengan cara mengatakan, bahwa di Inggris mungkin suhunya mengalami kenaikan, tapi tidak di berbagai belahan bumi lainnya.
Cara terakhir dalam menanggapi argumen lawan bicara Anda adalah dengan memberikan faktor lain yang mungkin tidak terpikirkan lawan bicara Anda.
Anda dapat menolak, menerima sebagian atau seluruh argumen lawan bicara Anda dengan memaparkan faktor lain yang penting untuk dipertimbangkan.
Selain itu, Anda juga harus mencermati argumen yang diberikan lawan bicara Anda dengan teliti. Kadang, lawan bicara Anda sengaja mengelabui Anda dengan memberikan argumen yang kabur, rumit, dan tidak logis namun terlihat sangat meyakinkan.
Salah satu contohnya adalah argumen yang menyerang personalitas Anda. Untuk menghadapinya, Anda tidak perlu menyerang balik personalitas lawan bicara Anda. Cukup fokus pada masalah yang sedang dibicarakan.
Contoh lain adalah argumen yang memberikan dua fakta yang benar yang seolah-olah memiliki hubungan sebab-akibat.
Sebagai contoh, “ Jika Bob mabuk, dia tidak masuk kerja”. “Bob tidak masuk kerja, berarti ia mabuk”. Kesimpulan ini tidak selalu benar, karena bisa jadi ada faktor lain yang menyebabkan Bob tidak masuk kerja.
Contoh tersebut juga mirip dengan penarikan kesimpulan melalui generalisasi yang tidak selalu benar.
Ada beberapa bentuk argumen lain yang juga perlu Anda waspadai dan cermati seperti dua pilihan yang sama-sama tidak menyenangkan, pertanyaan terselubung, argumen yang bersifat literal, dua kasus yang mirip, dan lain-lain.