Berbicara di depan umum, memang menuntut rasa percaya diri yang tinggi. Tidak heran jika banyak orang yang enggan dan menolak melakukannya.
Alasan yang umum terjadi adalah takut gagal, tidak yakin, traumatis, takut dinilai, terlalu perfeksionis, stres, blank, tidak percaya diri serta demam panggung.
Ketakutan tersebut tidak akan hilang, kecuali Anda berusaha mencoba untuk memulainya. Bisa karena biasa. Jangan pernah berpikir bahwa pembicara hebat sebelumnya tidak mengalami ketakutan tersebut.
Anda hanya perlu membiasakan diri berlatih dan tampil di depan khalayak. Mulai dari lingkungan diskusi kecil hingga audiens yang lebih besar.
Menjadi pembicara, berarti Anda dipercaya lebih mengetahui topik tersebut.Tunjukkanlah bahwa Anda memiliki pengetahuan memadai dan layak berbicara di depan mereka. Bukan berarti Anda harus sombong atau “sok tahu”. Bekali diri dengan banyak referensi dan pengetahuan. Hal ini membantu Anda menguasai materi dan menumbuhkan percaya diri.
Aspek penampilan juga tidak bisa diabaikan. Sebisa mungkin Anda harus menyesuaikan dress code dengan konsep acara. Pakaian yang sesuai, rapi dan nyaman akan menambah percaya diri pembicara. Persiapan lain seperti membuat catatan poin penting, atau makan yang cukup juga perlu diperhatikan sebelum tampil di depan banyak orang.
Selain beberapa ketakutan diatas, pembicara juga perlu menghindari beberapa kesalahaan dalam public speaking. Diantaranya, salah menyebut nama atau gelar, penampilan tidak rapi, terlalu panjang mengambil jeda, bersikap negatif, menyinggung topik SARA, melakukan komunikasi nonverbal yang tidak perlu, intonasi suara tidak jelas, melupakan kontak mata, meniru gaya orang lain, dan tidak memperhatikan durasi.
Adapun kesalahan yang dianggap sepele namun berakibat fatal dalam kegiatan public speaking, yaitu kesalahan menyebutkan nama atau gelar para undangan maupun narasumber.
Karena hal itu bisa menyinggung pemilik nama atau gelar, bahkan Anda bisa masuk “daftar hitam” untuk menjadi pembicara pada kesempatan selanjutnya.