Buku

Built to Last:

Kebiasaan Sukses Perusahaan yang Visioner
By James C. Collins & Jerry I. Porras
<
>
2 dari 7

Ada berbagai mitos tentang perusahaan visioner yang perlu diluruskan. Penulis merangkum ada 12 mitos.

Mitos pertama, sebuah perusahaan hebat diawali dengan ide hebat. Mitos kedua, perusahaan visioner memiliki pemimpin visioner yang karismatik. Pada kenyataannya, yang paling penting adalah keberadaan perusahaan itu sendiri. Produk yang hebat dapat menjadi ketinggalan jaman; pemimpin yang hebat dapat meninggalkan perusahaan.

Karena itu, prinsip pertama dari perusahaan visioner adalah menjadi pembuat jam bukan pembaca waktu. Dengan membuat jam, siapapun di dalam perusahaan dapat membaca waktu, sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Mitos ketiga,tidak semua tujuan perusahaan dapat tercapai, prioritas harus dilakukan. Lalu ada mitos keempat, yaitu anggapan bahwa perusahaan yang berhasil selalu mengutamakan profit. Sedangkan mitos kelima menyatakan bahwa perusahaan visioner memiliki visi dan misi perusahaan yang dianggap ‘benar’.

Pada kenyataannya, perusahaan visioner bisa memiliki beberapa tujuan sekaligus tanpa harus memilih visi yang benar atau salah. Perusahaan dapat mengoptimalkan profit DAN mencapai tujuan lain.

Ini adalah prinsip yang kedua, yaitu penggunaankata DAN dalam penetapan tujuan perusahaan. Perusahaan visioner adalah perusahaan yang dapat menyeimbangkan berbagai tujuan yang ingin dicapai.

Dalam mitos keenam, diyakini bahwa perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan. Lalu ada mitos ketujuh, bahwa perusahaan blue-chip selalu bermain aman. Mitos berikutnya menyatakan bahwa perusahaan visioner adalah tempat kerja yang tepat dan nyaman untuk semua orang.

Ada juga mitos bahwa perusahaan yang berhasil selalu bertindak berdasarkan perencanaan strategis yang bagus serta perlunya memasukkan pemimpin (CEO) baru untuk mendorong perubahan fundamental.

Pada kenyataannya, perusahaan visioner secara emosional sangat bangga dengan ideologinya. Hal ini dikarenakan tujuan dasar (reason for being) perusahaan visioner dapat bertahan dalam segala tantangan. Kepercayaan ini membuat seseorang yang tidak cocok dengan budaya perusahaan akan merasa tidak nyaman.

Meski begitu, perusahaan visioner memiliki target yang ambisius. Inilah yang menjadi prinsip ketiga, yaitu ideologi yang kuat dengan tetap mendorong pertumbuhan.

Ada juga anggapan bahwa perusahaan yang visioner fokus untuk mengalahkan kompetitor. Itulah mitos kesebelas. Mitos terakhir menyatakan bahwaperusahaan menjadi visioner terutama karena adanya ‘pernyataan visi’.

Kenyataannya, perusahaan visioner selalu berusaha menyelaraskan visi perusahaan dengan lingkungan. Perusahaan visioner beradaptasi dengan baik dalam perubahan tren yang terjadi.

Musuh terbesar mereka bukanlah kompetitor namun justru diri mereka sendiri. Mereka terus mencari cara untuk menjadi lebih baik. Ini sekaligus menjadi prinsip keempat perusahaan visioner, yaitu berusaha menggapai keselarasan secara terus menerus.

“Perjuangkan perusahaan. Bersiaplah untuk menghapus, mengubah, ataupun menyempurnakan ide; namun jangan pernah menyerah pada perusahaan”

James C. Collins & Jerry I. Porras

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
John Man
Pelajaran Kepemimpinan dari Sang Penakluk
Buku
Yuswohady, Farid Fatahillah, Budi Tryaditia dan Amanda Rachmaniar
Kejamnya Generasi Millennial Membantai Produk, Layanan, dan Industri
Video
Daniel Pink
Cara Memotivasi Orang Tanpa Uang
Buku
Ram Charan bersama Geri Willigan dan Deb Giffen
Menjadi Pemimpin yang Berpengaruh, Mengambil Tanggung Jawab Baru, dan Bertumbuh dengan Cepat
Video
Bel Pesce
Pahami dan Hindari
Buku
Malcolm Frank, Paul Roehrig, dan Ben Pring
Bagaimana Tetap Melaju di Sebuah Dunia yang Penuh Al, Algoritma, Bots, dan Big Data