Setiap orang memiliki susunan otak yang berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Susunan otak ini juga berubah dari waktu ke waktu. Perbedaan dan perubahan pada susunan otak ini dipengaruhi oleh apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda pelajari.
Sepertihalnya dengan pertumbuhan fisik manusia yang berbeda satu sama lain meski memiliki umur yang sama, otak manusia juga demikian. Orang yang berusia sama mengalami perkembangan otak yang berbeda dengan tingkatan yang juga berbeda. Masing-masing orang juga tidak menyimpan informasi yang sama di otaknya.
Selain memiliki keunikan dari segi susunan otak, masing-masing manusia juga memiliki ragam dan tingkat intelegensi yang berbeda.
Seorang psikolog ternama bernama Howard Gardner menyebutkan bahwa manusia bisamemiliki tujuh macam kecerdasan yaitu kecerdasan linguistis, matematis, ritmis, spasial, kinestetis, interpersonal dan intrapersonal. Sedangkan pakar bedah saraf meyakini adanya milyaran kecerdasan, sebanyak populasi manusia yang ada di dunia.
Kelas dengan jumlah murid yang lebih kecil dapat menjadi salah satu carauntukmendalami keunikan otak setiap orang. Kelas semacam itu bisa membantu guru untuk memahami kemampuan masing-masing orang sehingga bisa memberi umpan balik yang sesuai dengan perkembangan otaknya.
Selain itu, guru juga bisa lebih mudah membuat pengajaran yang unik bagi masing-masing orang sehingga hasilnya akan lebih maksimal.
Selain susunannya yang unik pada setiap orang, otak manusia juga hanya tertarik pada hal-hal yang menarik dan tidak membosankan. Otak pun hanya mampu menaruh perhatian terhadap sesuatu selama 10 menit saja. Konsep ini sangat penting bagi Anda dalam merancang sebuah pembelajaran.
Untuk memaksimalkan kekuatan otak dalam proses pembelajaran, membagi waktu mengajar menjadi 10 menit per segmen merupakan salah satu cara untuk menciptakan kondisi belajar efektif yang sesuai dengan cara kerja otak.
Setelah momen 10 menit berlalu, berikanlah sebuah cerita atau hal lain yang relevan dengan materi yang Anda ajarkan sehingga mampu menggugah sisi emosional audiens agar tetap tertarik dengan materi yang Anda sampaikan.