“Jangan menyerah” adalah saran yang buruk. Pemenang juga mengalami masa-masa dirinya menyerah di waktu tertentu. Pemenang yang sebenarnya, tidak akan ragu untuk berpindah dari usaha yang gagal.
Menguasai the art of moving on sangatlah penting, yakni dengan belajar kapan harus berhenti dan kapan harus terus berjalan. When to quit & when to keep going.
Belajar selektif kapan harus berhenti (selective quitting) merupakan praktik yang powerful dan salah satu rahasia kunci. Anda perlu belajar kapan untuk menyerah pada sesuatu yang tidak dapat bekerja dan kapan memutuskan untuk terus melaju.
Karena bagi Chris Guillebeau, pepatah ini tak selalu benar: ‘winners never quit, quitters never win’. Menurutnya, untuk menang, terkadang Anda perlu menemukan new game to play.
Untuk memandu Anda mengambil keputusan, gunakan jawaban dari dua pertanyaan penting berikut ini: Pertama, apakah yang Anda lakukan/ kerjakan, masih dapat bekerja dengan baik (is it working?); Kedua apakah Anda masih menikmati apa yang Anda lakukan/ kerjakan (do you still enjoy it)?
Jawaban dari pertanyaan tersebut mencakup 3 hal, yaitu tetap terus lanjutkan (keep going), ubah sesuatu (change something), menyerah dan berpindah dari usaha yang gagal (give up).
Jangan lupa untuk menciptakan security atau kondisi aman bila Anda menyerah, agar Anda tidak sampai hancur/ bangkrut. Berlawanan dengan keyakinan populer, apabila Anda ingin menang, Anda tidak bisa terus keep going. Anda harus regroup dan mencoba sesuatu yang betul-betul berbeda.
”Meningkatkan soft skills dapat menambah value Anda, apapun karier pekerjaan yang Anda jalani. Untuk menjadi lebih efektf dan bermanfaat, gunakan waktu untuk mengembangkan soft skills dalam menulis, negosiasi, manajemen konflik dan follow-up.”
Chris Guillebeau
