Anda tidak akan merasa benar-benar bahagia jika Anda masih mengagumi orang lain dan ingin menjadi seperti dia yang Anda kagumi. Itu artinya, Anda saat ini tidak bahagia dengan diri Anda sendiri dan menganggap akan merasa lebih bahagia kalau menjadi seperti dia.
Saat ini bahkan sampai kapanpun, Anda tidak bisa merasa benar-benar bahagia karena Anda belum belajar mencintai diri Anda sendiri.
Anda masih berharap bisa terlahir sebagai pribadi yang berbeda. Berharap menjadi seperti orang lain dan membuang diri Anda.
Memang, diluar sana akan sulit menemukan seseorang yang dengan bangga membusungkan dada dan berkata ,” Ya, aku suka diriku sendiri.” Tetapi minimal, Anda tidak merasa ingin menjadi orang lain, dan Anda menerima diri Anda apa adanya itu sudah cukup.
Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi makmur dengan kondisi orangtua yang baik, dan yang lain terlahir miskin dengan orangtua yang buruk. Kesenjangan seperti ini adalah realitas, begitulah dunia.
Tapi ini bukan perkara tentang Anda dilahirkan dalam keadaan yang tidak membahagiakan atau berakhir dalam situasi yang tidak membahagiakan. Ini karena Anda telah menilai bahwa “menjadi tidak bahagia’ baik untuk Anda.
Teori psikologi Adler adalah psikologi keberanian. Ketidakbahagiaan tidak bisa disalahkan dari masa lalu atau lingkungan Anda. Juga bukan karena Anda tidak memiliki kemampuan.
Anda hanya kurang berani menjadi bahagia. Ketika mencoba mengubah arah kehidupan, keberanian Anda diuji.
Karena sebelumnya Anda berpikir bahwa kehidupan yang Anda miliki saat ini adalah yang praktis sehingga lebih mudah membiarkan hidup apa adanya.
Jika Anda masih berkata, ”Kalau saja bisa menjadi seperti orang lain, saya pasti bahagia” atau “Andai saja ini terjadi”, maka sekali lagi, Anda tidak akan bisa bahagia.
Sebab kata-kata tersebut menjadi stimulus bagi Anda untuk tidak berubah. Maka Anda harus mengambil keputusan untuk menghentikan hal ini.