Dalam teori psikologi Adler, trauma secara definitif tidak diterima. Jelas ini bertentangan dengan pandangan psikologi Freud yang menganggap bahwa luka batin seseorang (trauma) menyebabkan ketidakbahagiannya dimasa kini.
Teori Adler menolak alasan trauma tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada pengalaman yang secara khusus menyebabkan keberhasilan atau kegagalan.
Bukan berarti bahwa pengalaman trauma seperti insiden atau perlakuan kejam di saat kanak-kanak tidak mempengaruhi pembentukan kepribadian. Justru pengaruhnya kuat.
Namun, yang penting disini adalah bahwa tidak ada yang benar-benar ditentukan oleh pengaruh tersebut.
Anda tidak ditentukan oleh pengalaman Anda. Namun, arti yang Anda berikan pada pengalaman-pengalaman itulah yang menentukan kondisi Anda saat ini.
Anda menentukan hidup Anda sendiri menurut makna yang Anda berikan pada pengalaman di masa lalu. Dan Andalah yang bisa memutuskan bagaimana cara Anda menjalani hidup.
Persoalannya, bukanlah “apa yang terjadi”, tapi “bagaimana menyikapinya”.
Anda tidak bisa mengubah masa lalu, kembali lagi ke masa lalu dengan mesin waktu. Anda tidak dapat memutar balik arah jarum waktu.
Jika Anda terus menerus memilih tinggal dengan kubangan masa lalu, Anda akan terikat oleh masa lalu dan tidak akan pernah bisa menemukan kebahagiaan.
Hidup sudah cukup sulit. Kalau masa lalu menentukan segalanya dan tidak bisa diubah, maka Anda yang hidup hari ini tidak bisa lagi mengambil langkah-langkah maju yang efektif dalam hidup.
Dan yang terjadi adalah, Anda akan berakhir dengan pesimisme yang hilang harapan pada dunia ini dan menyerah dengan hidup.
“Hidup Anda bukanlah sesuatu yang diberikan oleh orang lain, tapi sesuatu yang Anda pilih sendiri.”
Ichiro Kisimi